Kembali, Muhammadiyah-NU Pekalongan Bergandengan Tangan

Kembali, Muhammadiyah-NU Pekalongan Bergandengan Tangan

Muhammadiyah NU

PEKALONGAN.suaramuhammadiyah.id – Permasalahan keumatan dan kebangsaan yang begitu kompleks pada dewasa ini, menimbulkan keprihatinan dari para pemimpin umat, khususnya di Kota Pekalongan. Hal ini ditambah dengan munculnya kembali ekstrim kiri dan ekstrim kanan yang seolah mendapat ruang untuk kembali tampil di Tanah Air. Berangkat dari semangat untuk merajut dan menggalang ukhuwah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), menemui Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan di Kantor PCNU Komplek Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Kamis (21/7).

Ketua PDM Drs Pasrum Affandi dalam pertemuan tersebut menyatakan jika pihaknya senantiasa membuka tangan lebar-lebar untuk menjalin kebersamaan dan sinergitas dengan semua komponen masyarakat yang ada di Kota Pekalongan. “NU dan Muhammadiyah sebagai representasi umat Islam, perlu bergandengan tangan guna mempercepat penyelesaian beberapa agenda keumatan dan kemasyarakatan yang saat ini tengah dilakukan pemerintah, seperti penanggulangan rob, pendidikan, kesehatan maupun pemberdayaan masyarakat,” ujar dia yang didampingi Wakil Ketua Hasan Bisri, Sekretaris Tubagus MS, Wakil Sekretaris Nyoto Slamet dan Ketua Majelis Tabligh Muhandis Azzuhri.

Baca: Tangkal Radikalisme, Muhammadiyah-NU Surabaya Keluarkan Resolusi Ramadhan

Menurut Affandi, agenda-agenda keumatan dan kemasyarakatan tersebut, tentunya jauh lebih bermanfaat daripada sekedar berdebat mengenai hal-hal kecil yang tidak prinsip, seumpama qunut, tahlilan dan perbedaan ritual lainnya.

Sementara itu, Ketua PCNU H Rofik menandaskan jika pihaknya menyambut gembira kedatangan rombongan dari PDM.  “Jika bersatu, tentunya kita akan lebih banyak lagi berbuat untuk umat, daripada bergerak sendiri-sendiri,” ujarnya seraya menandaskan jika sinergitas tersebut hendaknya dapat berjalan secara alami dan tidak dipaksa-paksakan. Karena segala yang terpaksa dan tidak tumbuh dari hati, menurut dia, tidak akan mampu bertahan lama.

Pada bagian lain, Rofik yang didampingi Wakil Ketua Kasiman dan Zaenal Muhibbin, Sekretaris Muhtarom dan Ketua Lembaga Dakwah Basaiban, menyatakan jika selama ini hubungan di akar rumput antara warga NU dan Muhammadiyah sudah cukup harmonis. “Tidak ada lagi kasus-kasus khilafiyah yang mencuat ke permukaan,” tandasnya dengan menyatakan kesediannya untuk hadir di acara-acara yang digelar oleh Muhammadiyah dan berharap agar kegiatan ini dapat ditindak-lanjuti di masa-masa yang akan datang (tim liputan PDM Pekalongan).

Baca: Halal Bi Halal Muhammadiyah-NU Jepara

Exit mobile version