PINRANG, suaramuhammadiyah.id – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Ambo Asse mengingatkan segenap warga Muhammadiyah untuk meninggalkan permainan-permainan yang mendatangkan bahaya atau menimbulkan mudharat. Termasuk salah satunya adalah game Pokemon Go yang belakangan sangat digemari oleh generasi muda di seluruh dunia.
Pokemon Go merupakan permainan yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang kini telah tersedia untuk perangkat iOS dan Android.
BACA JUGA; Pak AR, Daud Beureuh, dan Kahar Muzakar
Ambo Asse menilai bahwa permainan Pokemaon Go yang dimainkan di tempat-tempat umum sangat beresiko mendatangkan bahaya bagi dirinya dan orang lain, selain juga menyita waktu dan tenaga orang yang memainkannya. Game ini sering dimainkan di jalanan, sehingga membahayakan para pengguna lalu lintas.
“Pemain aplikasi ini kan berjalan tanpa menyadari adanya bahaya,” kata Guru Besar Ilmu Al-Quran ini usai acara silaturahmi 1437 Hijriyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pinrang, Ahad (24/7).
Ambo Asse mengatakan, bukan hanya permainan Pokemon Go yang diimbau oleh Muhammadiyah untuk ditinggalkan. Namun, semua permainan yang dianggap dapat mendatangkan bahaya bagi penggunanya. Larangan-larangan dalam agama sebagian besarnya karena menimbulkan bahaya bagi diri manusia dan alam sekitarnya. “Semua permainan yang dianggap berbahaya, diimbau untuk tidak dilakukan,” jelasnya.
BACA JUGA; MUI Harus Menjadi Payung Besar Umat Islam
Sampai saat ini, secara kelembagaan, Muhammadiyah belum mengeluarkan fatwa untuk melarang permainan Pokemon Go, karena untuk mengeluarkan fatwa harus dilakukan kajian dari berbagai aspek secara mendalam. “Untuk saat ini baru sebatas imbauan yang dikeluarkan, belum ada fatwa,” kata Ambo Asse (Ribas).