Pelantikan Bersama oleh Ketum PP Muhammadiyah Dihadiri 4000 Massa Muhammadiyah Banyuwangi

Pelantikan Bersama oleh Ketum PP Muhammadiyah Dihadiri 4000 Massa Muhammadiyah Banyuwangi

BANYUWANGI, suaramuhammadiyah.id– Sebanyak lebih dari 4000 massa yang terdiri dari pimpinan, anggota, kader, simpatisan dan warga Muhammadiyah memadati Gesibu Blambangan Banyuwangi pada Ahad, 31 juli 2016. Massa itu berasal dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Mereka secara tertib memasuki arena acara dan menunggu kedatangan Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr  Haedar Nashir MSi, Ketua Umum PP Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM, dan Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Timur Ir H Tamhid Masyhudi.

Ainur Rofiq MM, sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyebarkan lebih dari 4000 undangan ke semua cabang Muhammadiyah se Kabupaten Banyuwangi. “Semua sudah dihimbau untuk mengerahkan warganya untuk menghadiri acara yang baru pertama kalinya digelar ini,” lanjut Rofiq.

Hari ini Ketua Umum PP Muhammadiyah akan menghadiri pelantikan 86 orang Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan 230 orang Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Banyuwangi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. “Kami sudah mempunyai 23 cabang dari 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi,” lanjut Kepala Bagian Keuangan di Rumah Sakit Islam Fatimah itu.

Acara tersebut diawali oleh pergelaran hiburan dari peserta didik sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Banyuwangi. Mulai dari murid-murid di taman kanak-kanak Busthanul Adhfal, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah serta tak ketinggalan para pendekar dari Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Ada juga santunan kepada yatim piatu dari Panti Asuhan Budi Mulia Muhammadiyah Banyuwangi, serta pemberian dana CSR bagi Muhammadiyah oleh Bank Syariah Mandiri Banyuwangi.

Ketika ditanya sumber dana penyelenggaraan acara akbar ini, Rofiq menjelaskan dari anggaran sebesar 120 juta rupiah yang dibutuhkan, semua didapat dari iuran pimpinan cabang baik Muhammadiyah dan Aisyiyah di Banyuwangi. Hal ini membuktikan kekuatan ekonomi Muhammadiyah dan menunjukkan Persyarikatan yang mandiri dan tidak justru mengemis pada anggaran pemerintah. “Alhamdulillah kami bisa menutup anggaran ini secara swadaya,” tambahnya (dokhan-pkurgj).

Exit mobile version