BATU, suaramuhammadiyah.id – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Batu kembali mengadakan rangkaian kajian interdisipliner yang berlangsung rutin setiap bulan. Kajian yang mengambil tema “Ngaji Bisnis: Semua Bisa Jadi Pengusaha” dengan mendatangkan Ahmad Najib Wiyadi seorang motivator entreprenur asal Yogyakarta ini dilaksanakan di Apple Sun Learning Centre, Ahad (31/7).
“Pengusaha besar tidaklan turun dari langit, apalagi disulap dari kantong ajaib. Tidak lahir dari keturunan kaya, menara kampus, garis darah atau kekuasaan. tetapi dilahirkan dari kuasa militansi pikiran seseorang. Tumbuh dalam kebrutalan pasar, dibesarkan dari kegagalan-kegagalan, dan berkembang karena kesabaran. Bangkrut, bertahan, bangkit lagi, menolak mundur apalagi menyerah. Karena pengusaha besar tahu hanya ada dua jalan bagi pemenang; terus melawan (dengan entrepreneurship) atau miskin,” ungkapnya.
Dia menyampaikan beberapa materi dalam kajian yang berlangsung selama 6 jam seperti marketing tangan Tuhan, menjadi pengusaha tangan tuhan, 9 langkah bisnis cepat kaya dan prinsip dan cara berjualan laris. “Banyak ayat atau hadits yang menyuruh kita untuk berwirausaha, bahkan Nabi Muhammad SAW dan pendiri Muhammadiyah pun juga merupakan seorang wirausahawan,” tuturnya.
Ketua panitia Fariz Nuri A mengatakan bahwa kajian ini diharapkan menjadi salah satu momentum PDPM dan para anggotanya untuk mengawali membangun Amal Usaha Pemuda Muhammadiyah atau bisnis pribadi.
“Dalam salah satu wejangan KH Ahmad Dahlan menyuruh kita untuk selalu dermawan, hal tersebut menurut saya bisa di artikan bahwa dalam bermuhammadiyah sudah seharusnya kitalah yang menyokong kebutuhan dana dakwah gerakan, dan hal tersebut dapat tercapai dengan mudah ketika kita punya sumber penghasilan yang besar,” tambahnya.
Dalam kajian interdisipliner kali ini menghadirkan sebanyak 85 peserta dari berbagai kalangan. Wawan salah seorang peserta mengharapkan agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin, bisa menjadi sarana sharing ilmu sehingga memudahkan dalam memecahkan masalah ketika merintis atau menjalankan usaha (Roni).