PP Tapak Suci Dirikan Padepokan Di Sanden Bantul

PP Tapak Suci Dirikan Padepokan Di Sanden Bantul

Ketua PP Tapak Suci Putra Muhammadiyah menerima penyerahan tanah dari ketua PDM Bantul

Bantul- suaramuhammadiyah.id -Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah akan mendirikan padepokan nasionalnya di Dusun Soge, Srigading, Sanden, Bantul. Padepokan yang akan dibangun ini menempati tanah seorang warga Sanden yang diwakafkan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul.

Ketua Pimda 02 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Bantul Hendri Budi Setyawan, S.Pd menjelaskan bahwa dipilihnya tanah wakaf di Soge, Sanden, Bantul sebagai lokasi padepokan bermula dari kunjungan silaturahmi PP Tapak Suci ke Pimda 02 Tapak Suci Bantul. Pada kesempatan itu PP Tapak Suci yang hadir antara lain Ketua I PPTS Pendekar Besar Chamada Brajanegara, Ketua Dewan Guru PPTS Pendekar Besar Sudjono RS, Bendahara PPTS Pendekar Utama Rifai Bachar, dan Pendekar Utama Rohmadi.

Pada kunjungan itu tersampaikan niat PP tapak Suci untuk membangun padepokan dan membutuhkan tanah kosong yang barangkali Pimda Tapak Suci Bantul bisa membantu mencarikannya.

Menanggapi hal tersebut Pimda 02 Tapak Suci Bantul menyarankan PP Tapak Suci untuk beraudiensi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul yang tentu saja memiliki tanah wakaf dari warga masyarakat yang belum dimanfaatkan.

Setelah Pimda 02 Tapak Suci Bantul berkoordinasi dengan PDM Bantul, berlangsunglah acara audiensi PP Tapak Suci dengan PDM Bantul bertempat di Gedung Muhammadiyah Bantul Jl Ahmad Yani 31 Bantul. Dalam audiensi itu PDM Bantul berkenan merespon kebutuhan tanah PP Tapak Suci dengan menyilakan memilih beberapa alternative tanah wakaf yang belum dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan padepokan. Setelah meninjau tanah di Soge, Srigading, Sanden, Bantul akhirnya PP Tapak Suci menetapkan lokasi itu sebagai tempat pembangunan padepokan.

di tanah inilah Padepokan Pusat Tapak Suci akan dibangun

Selanjutnya pada pembukaan Rakernas Dewan Pendekar PP Tapak Suci 25 April 2015 bertempat di Kantor PP Muhammadiyah, secara resmi tanah wakaf Muhammadiyah Bantul di Soge, Srigading, Sanden, Bantul diserahkan oleh Ketua PDM Bantul Drs. H. Sahari dan diterima langsung oleh Ketua Umum PP Tapak Suci Pendekar Besar Letkol (Purn) Muhammad Afnan Zamhari dengan disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Pd.

Proses Pembangunan Padepokan PP Tapak Suci akan dilaksanakan oleh tim panitia yang diketuai oleh Drs Muhammad Afnan Hadikusumo, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD ) Republik Indonesia. Komposisi panitia terdiri unsur PP Tapak Suci, PDM Bantul, PCM Sanden, PRM Srigading, Pimwil I Tapak Suci DIY, dan Pimda 02 Tapak Suci Bantul.

Ketua Dewan Pelatih Pimda 02 Tapak Suci Bantul Pendekar Muda Fahrur Rozi menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pembangunan padepokan PPTS di Sanden Bantul. Menurut Fahrur Rozi, Tapak Suci Bantul tidak hanya akan memberi dukungan dalam proses pembangunannya. Tapi yang tidak kalah pentingnya, Pimda 02 Tapak Suci Bantul akan menyiapkan program khusus untuk menyambut hadirnya padepokan Tapak Suci di Bantul. Prinsipnya padepokan nantinya harus makmur dari sisi pemanfaantannya. Padepokan adalah papan pembinaan yang kemanfaatannya harus optimal. Untuk itu menjadi peran Tapak Suci Bantul untuk menyiapkan masyarakat sekitar padepokan berkultur Tapak Suci.

Padepokan itu berlokasi di Kecamatan Sanden yang berkultur Muhammadiyah kuat. Sekitar Sanden sebelah barat ada Kecamatan Srandakan, di utara ada Kecamatan Bambanglipuro, di timurnya ada Kecamatan Kretek yang semuanya adalah basis Muhammadiyah di Bantul. Fahrur Rozi menegaskan bahwa Tapak Suci Bantul berencana menggarapnya serius sehingga kawasan itu bisa menjadi basis Muhammadiyah yang berkultur kental Tapak Suci mirip kondisi Kauman Yogyakarta di era 70-80an. Untuk itu kami akan menyiapkan program khusus yang nantinya akan kita sosialisasikan dalam rakerda yang diperluas dengan melibatkan Muhammadiyah Cabang Sanden, Srandakan, Bambanglipuro, dan Kretek. Bila Muhammadiyah di kawasan padepokan sudah berkultur Tapak Suci, maka eksistensi padepokan akan makmur sebagai sebuah fasilitas pembinaan umat.

Padepokan tidak boleh jadi sarana “wingit” atau keramat sekedar untuk pembinaan pencak silat semata, tapi warga Muhammadiyah juga harus kecipratan pembinaan juga, sebagai contoh ada jadwal khusus bagi bapak-bapak Muhammadiyah dan ibu-ibu Aisyiyah untuk rutin senam “Sang Surya” dilanjutkan siraman ruhani di padepokan. Senam ini dirancang oleh Tapak Suci untuk senam ulama (usia lanjut masih aktif), ini promo yang bagus bila warga Muhammadiyah gemar senam ini secara rutin di padepokan. “Bila kakek neneknya gemar senam ini maka dengan sendirinya mereka akan berupaya mengkondisikan anak cucunya untuk latihan Tapak Suci dan memfasilitasinya”, tegas Fahrur Rozi (yuda).

 

Exit mobile version