Mahasiswa KKN UMM Perkenalkan Pengolahan Pasca Panen Komoditas Peternakan

Mahasiswa KKN UMM Perkenalkan Pengolahan Pasca Panen Komoditas Peternakan

MALANG, suaramuhammadiyah.id– Menyadari akan pentingnya eksplorasi sumber daya yang ada guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, sejumlah mahasiswa lintas jurusan Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 155 mengadakan program pelatihan pengolahan produk-produk berbahan dasar susu kambing. Pelatihan tersebut merupakan salah satu program kerja KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan pada Selasa, (2/8) di Aula Kantor Desa Sumbersekar Kecamatan Dau, Malang.

Sejumlah peserta pelatihan yang merupakan kelompok PKK setempat mendapatkan sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan produk pasca panen, khususnya produk peternakan kambing. Hal ini mengingat bahwa peternakan merupakan komoditas yang sangat penting di Desa Sumbersekar. Produk-produk yang disosialisasikan diantaranya stik susu dan sabun susu. Sedangkan di akhir bulan lalu juga sempat dilakukan pelatihan produk yoghurt dan susu pasteur.

KKN PPM 155 UMM yang memfokuskan program kerja pada peternakan kambing melihat bahwa pengembangan teknologi dalam bidang peternakan kambing di desa tersebut masih sangat diperlukan. Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai bidang studi dibagi kedalam 5 kelompok kecil yang masing-masing menjalankan program yang bertemakan Optimalisasi Agribisnis Ternak Kambing Melalui Peningkatan Teknologi Dari Hulu Ke Hilir. Sejumlah program kerja yang telah dicanangkan diantaranya manajemen perkandangan, sosialisasi HMT, pembibitan, perawatan, formulasi ransum, pendampingan aplikasi usaha pakan komplit secara komersial, pendampingan pasca panen, dan pelatihan KWU.

“KKN PPM berbeda dengan KKN reguler pada umumnya, karena program kerjanya difokuskan pada bidang peternakan, khususnya peternakan kambing, yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat,” ungkap Febriruri Sandian selaku koordinator desa.

Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan tersebut juga menyatakan sikap optimisnya akan keberhasilan program-program tersebut, terlebih lagi mahasiswa yang tergabung di dalamnya mayoritas berasal dari  Fakultas Pertanian dan Peternakan yang diharapkan dapat menerapkan ilmunya untuk berkonstribusi dalam pengembangan peternakan di Desa Sumbersekar.

Pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebatas melakukan sosialisasi sebagai upaya pemecahan masalah, tetapi juga sampai pada pendampingan dan pengawasan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pada awalnya masyarakat hanya menjual produk pasca panen secara mentah dan tentunya dengan harga yang rendah, seperti para peternak yang hanya menjual susu kepada koperasi dengan harga yang telah ditentukan, lalu konsumen yang membeli di pengepul atau koperasi biasanya mendapatkan susu afkir yang telah dicampur air. Dengan pelatihan pengolahan seperti stik susu, sabun susu, yoghurt, dan susu pasteur dipastikan akan meningkatkan nilai jual dan semakin memperkuat ketahanan pangan di masyarakat (Dian Niswatus Saadah).

Exit mobile version