Orang Ber- Muhamadiyah Ada yang by Insiden dan Ada Pula yang by Desain

Kaliwungu. suaramuhammadiyah.id Seseorang berani dan bersedia dengan ikhlas bergabung di keluarga besar Muhammadiyah bisa karena dua factor. Faktor by insiden dan faktor  by  desain.

Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua PDM Kendal, Drs KH Iskhaq, Dip.Kmd, di hadapan ratusan jamaah yang hadir di acara pelantikan PCM Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan di gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu Minggu Sore (31/7/2016).

Menurut Direktur Pondok Darul Arqam Paten ini, Ber-Muhammadiyah by insiden adalah ber-Muhammadiyah yang diawali dengan melihat langsung terhadap gerakan sosial keagamaan dan gerakan pemikiran yang progresif berkemajuan.

Dalam tausiahnya KH Iskhaq mengisahkan tentang dirinya sebelum bergabung di Persyarikatan Muhammadiyah, ada pertimbangan rasional sebelum berdakwah lewat Muhammadiyah.

“Saya berangkat dari keluarga yang kental dengan nilai-nilai Islam tradisional.  Namun, setelah mempelajari dengan seksama tentang sejarah dan faham Islam dalam Muhammadiyah, diskusi serta memperhatikan gerakan-gerakan Muhammadiyah di masyarakat luas, akhirnya saya merasa tidak ragu untuk ber-Muhammadiyah”, tutur  KH Iskhaq yang disambut senyum jamaah yang hadir.

Tentang ber-Muhammadiyah by desain, adalah mereka yang lahir dan dibesarkan di lingkungan  keluarga Muhammadiyah yang lepas dari budaya-budaya tradisional, keIslaman berupa peribadatan, muamalah dan akhlak keseharian selalu dirujukkan kepada Al-Qur’an dan as sunnah oleh kedua orang tuanya dan atau saudara-saudaranya yang sefaham dengan Muhammadiyah.

Lebih jauh KH Ishaq juga mengatakan, “Karena Muhammadiyah karakternya rasional dan modern maka muncullah beberapa perbedaan dengan organisasi keagamaan tradisional yang tidak sebatas pada beda ubudiah, tetapi juga beda di ranah kelola organisasi dan kepemimpinan”.

Walaupun Muhammadiyah dipimpin oleh orang yang cerdas dan alim tetaplah ia manusia yang bisa salah dan khilaf, Muhammadiyah tidak mengkultuskan seseorang, tidak ada calon pimpinan yang instant, karena  pimpinan dipilih berjenjang, demokratis, ukhuwah, memperbanyak kawan, dan egaliter. Inilah yang menurut KH Ishaq merupakan nilai lebih Muhammadiyah dibadingkan organisasi lain.

Organisasi keagamaan lain yang pimpinannya cenderung tidak boleh disalahkan, dilarang dikritik,  bahkan dikultuskan karena dianggap setengah wali, mempunyai kemampuan supranatural, berani mencalonkan diri dan memimpin sebuah lembaga karena faktor warisan, pungkasnya.

Prosesi pelantikan PCM Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan ini sendiri berjalan khidmat, diawali dengan pembacaan surat keputusan oleh sekretaris PDM Kendal, H. Yusuf Darmawan, M.Pd. Sedangkan yang dilantik saat itu, H Sukamto sebagai Ketua PCM Kaliwungu, Sedangkan PCM Kaliwungu Selatan diamantakan kepada Drs H Susilo Wahyudi. Ketua PCA Kaliwungu, Hj Nur Khayati, S.Pd, dan ketua PC NA Kaliwungu Ismawati Setyaningsih, S. Kep.

Kegiatan pelantikan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan buku “Setengah Abad Sang Surya Bersinar, Sejarah Perjalanan Muhammadiyah di Kaliwungu”, Kendal yang ditulis Shahibul Hirri Abdullah Al Firdausyi (A.Ghofur/MPI Kdl)

Exit mobile version