SUARA MUHAMMADIYAH, Ar-Rahim, artinya Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang. Ar-Rahim merupakan satu dari 99 asmaul husna. Kata “Ar-Rahim” dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 95 kali. (diluar kata Ar-Rahim yang terdapat pada basmallah di sela-sela Surat dalam Al-Qur’an). Makna kebahasaan Ar-Rahim ada tiga yaitu: Pertama, Ar-Rahim mempunyai akar yang sama dengan Ar-Rahman. Kedua, Ar-Rahman hanya disandang oleh Allah , Ketiga, Ar-Rahim dapat juga dimiliki oleh manusia.
Kata Ar-Rahim sering disandingkan dengan kata Ar-Rahman. Meski ada persamaan dalam akar bahasa tetapi ada perbedaan tentunya antara Ar-Rahim dengan Ar-Rahman. Ar-Rahman adalah pengasih di dunia, Ar-Rahim adalah penyayang di akhirat. Ar Rahman adalah pengasih kepada semua mahluk, sedangkan Ar-Rahim hanya kepada yang beriman. Ar-Rahman adalah pengasih dengan satu kasih sayang, sedangkan Ar Rahim adalah pengasih dengan seratus kali kasih sayang.
Ini terlihat jelas pada surat Al-Fatihah ayat 2- 4: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam; Maha Pemurah (Ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (Ar-Rahim); Yang menguasai di hari pembalasan”. Urutan ayat ini tentu tidak kebetulan, ketika Ar-Rahman didekatkan dengan Tuhan Semesta Alam dan Ar-Rahim didekatkan kepada yang menguasai di hari pembalasan. Artinya Ar-Rahman disifatkan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang tidak membedakan mahluknya di dunia dalam hal memberikan rahmatnya, Sedangkan Ar-Rahim disifatkan kepada Allah Yang menguasai hari pembalasan yang akan memberikan keadilan di akhirat berdasar kehidupan mahluknya di dunia.
Karenanya, jelaslah beda sifat Ar-Rahman (Maha Pengasih) dengan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Sifat Ar-Rahman (Maha Pengasih) meliputi seluruh makhluk Allah baik yang beriman mau pun yang kafir. Allah memberikan alam semesta ini seperti air, udara, bumi dan sebagainya kesemua makhluknya tanpa pandang bulu. Ada pun sifat Ar-Rahiim (Maha Penyayang) itu adalah khusus bagi hamba-hamba Allah yang beriman. Hamba Allah yang shalih:
“Dan Dia Yang Memiliki Sifat Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Qs Al-Ahzab [33]: 43)
Sifat Allah yang Ar-Rahim ini juga diturunkan Allah kepada Rasul-Rasul utusan Nya, Ini bisa dilihat dalam Qs At-Taubah: 128:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang rasul dari kaummu sendiri, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (Qs At-Taubah: 128)
Rasulullah memimpin umatnya dengan cinta, bukan dengan pendekatan kekuasaan ataupun kekuatan, seperti diterangkan dalam ayat diatas bahwa Rasulullah berdakwah dan menyebarkan ajaran islam dengan cinta damai, sehingga islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin.
Dengan mengingat Allah adalah sebaik-baiknya Penyayang, maka berdo’alah kepada-Nya dan hanya kepadanya kita bergantung karena segala urusan ada dalam pengetahuan-Nya. Do’anya:
“Ya Tuhanku berilah aku ampunan dan kasih sayang, dan Engkau adalah pemberi kasih sayang yang paling baik”. (Qs Al-Mu’minun: 118)
Ar Rahim adalah sifat Allah Yang Maha Penyayang dengan yang dapat juga didapati pada manusia, Tidak hanya kepada Rasul tetapi pada manusia biasa yaitu manusia sebagai mahluknya yang mempunyai sifat penyayang kepada anaknya, keluarga, dan lingkungan, dan itu adalah kehendak dari Allah. Maka mintalah kepada Allah yang Maha Penyayang.
“Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya” (HR Bukhari dan Muslim).• (Lutfi Effendi)