SLEMAN, suaramuhammadiyah.id– Hari Sabtu, 6 Agustus 2016, Warga Muhammadiyah se-Kabupaten Sleman, memenuhi Masjid Agung dr Wahidin Sudiro Husodo untuk mengikuti acara Silaturrahim Akbar dan Pamitan Haji yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman.
Ketua PDM Sleman, Harjaka, MA menyatakan, bahwa acara silaturrahim ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antar warga Muhammadiyah di Kabupaten Sleman. Meski penyelenggaraan acara ini tidak di bulan syawal, Harjaka mewakili jajaran pimpinan PDM Sleman, menyampaikan permohonan maaf lahir-batin pada warga Muhammadiyah yang hadir pada pagi hari itu.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam sambutannya, mengajak hadirin silaturrahim akbar, untuk memakmurkan masjid agung dr. Wahidin Sudiro Husodo. Menurut Sri Purnomo, bangunan masjid yang megah dengan dukungan sarana prasana yang tersedia, sejatinya hanyalah alat demi tercapainya tujuan syiar Islam melalui kegiatan keagamaan di masjid. Sri Purnomo menambahkan, bahwa kedepannya masjid agung ini hendak dirancang menjadi obyek wisata berbasis religi yang ada di wilayah Sleman.
Melalui kesempatan itu pula, beberapa warga Muhammadiyah Kabupaten Sleman yang hendak berangkat haji, berpamitan pada hadirin silaturrahim akbar ini. Gita Danupranata, SE, MM selaku ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sambutannya, berpesan pada jamaah haji, jika sudah kembali ke tanah air nanti, agar senantiasa memakmurkan masjid di sekitar tempat tinggalnya.
Senada dengan Gita, dr Agus Taufiqurrahman, MKes yang pagi itu menyampaikan tausyiah, menegaskan, bahwa seseorang dianggap mabrur hajinya, ketika ia mampu membawa kedamaian di tengah masyarakat. Ketua PP Muhammadiyah ini mengungkapkan, jika jama’ah haji asal Indonesia jumlahnya selalu banyak, bahkan mencapai 200 ribu. Hanya saja, pihaknya mempertanyakan sejauh mana peran jamaah haji dalam menciptakan suasana religius di Indonesia. Masih banyaknya tindak korupsi oleh elite, kemiskinan yang disebabkan kesenjangan sosial, membutuhkan peran sosok haji mabrur, yang mampu mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, Agus mengingatkan calon jama’ah haji, bahwa menuju mabrur itu, bisa diwujudkan dengan cara berhaji sesuai tuntunan Rasulullah SAW (GR) .