YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id– Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk pertama kalinya menggagas Festival Al-Qur’an, yang ditujukan bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A) se-Indonesia. Festival Al-Qur’an untuk PTM/A tingkat nasional ini akan digelar pada 9 hingga 11 Agustus 2016, dengan tema “Bermental Qur’ani Juara, Terbang Mengglobal Sebagai Jawara”. Sebanyak 51 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah sudah mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam Festival Al-Quran ini.
“Sudah 51 PTM dan PTA (mendaftarkan diri) dari 176 PTM maupun PTA yang ada,” kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Alquran di UMY, Ghofar Ismail, Senin (8/8). Kegiatan Festival Al-Qur’an ini terselenggara atas kerjasama UMY dengan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Wakil Rektor III UMY, Sri Atmaja P Rosyidi SMSc Eng, PhD, menyatakan bahwa rangkaian genda dalam Festival Al-Qur’an tidak hanya meliputi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) saja, namun juga akan diadakan Seminar Al-Qur’an, Pertemuan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan seluruh PTM dan PTA se-Indonesia, Pertemuan Wakil Rektor dan atau Lembaga bidang Kemahasiswaan dan AIK, Pertemuan Badan Pembina Harian (BPH) PTM dan PTA, Talkshow yang akan mengangkat isu-isu terkini tentang Islam baik dari sisi budaya, seni, maupun perilaku, serta Pameran dan Bazar “Seni dan Budaya Islam”.
Adapun cabang lomba MTQ yang akan digelar pada Festival Al-Qur’an ini terdiri dari 10 cabang lomba, seperti Tilawah al-Qur’an (Putra/Putri), Tartil al-Qur’an (Putra/Putri), Hifzhil Qur’an 1 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur’an 5 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur’an 10 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur’an 15 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur’an 30 Juz (Putra/Putri), Kaligrafi al-Qur’an (Putra/Putri), Fahmil Qur’an, dan Syarhil Qur’an.
Sedangkan untuk acara Seminar al-Qur’an yang bertemakan “Reaktualisasi Al-Qur’an untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Sains”, akan membahas tiga materi pokok utama, yakni Metodologi Tafsir Al-Qur’an untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan, Al-Qur’an untuk Pengembangan Keilmuan Sains, dan Al-Qur’an untuk Pengembangan Keilmuan Sosial.
Festifal ini bertujuan untuk mendekatkan nilai-nilai substansif al-Quran dengan masyarakat. “Supaya Al-Qur’an itu bisa menjadi keunggulan dan landasan utama kita, baik dalam hal keilmuan ataupun mengambil nash ayat atau hadist itu sendiri sebagai landasan utama kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ungkap Sri Atmaja.
“Kemudian dengan diadakannya Pameran dan Bazar “Seni dan Budaya Islam”, kami berharap kegiatan itu bisa menjadi pelopor dan barometer serta melihat bagaimana Islam itu berkembang di Indonesia, mulai dari sejarah peninggalannya hingga manuskrip-manuskrip Muhammadiyah. Melalui Pameran dan Bazar ini kita juga bisa melihat jejak sejarah yang kita miliki sebagai acuan untuk menentukan masa depan. Dan kegiatan ini rencananya juga akan dibuka untuk masyarakat umum secara gratis, agar mereka juga bisa bersama-bersama belajar tentang sejarah kebudayaan Islam,” jelas Sri Atmaja.
Hal senada juga diungkapkan oleh M Khaeruddin Hamsin, Lc, LLM, PhD selaku kepala Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Islam (LPPI) UMY. Menurutnya, ada banyak hal yang perlu dibahas oleh keluarga civitas Muhammadiyah tentang Al-Qur’an, demi menumbuhkan kecintaan dan menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
“Untuk itulah kami mengadakan Festival Al-Qur’an ini. Sebab festival itu lebih luas. Kalau kami menamakan kegiatan ini sebagai MTQ, maka hanya akan ada perlombaan di dalamnya. Namun karena kami ingin agar ada banyak hal yang bisa dibahas terkait Al-Qur’an, maka kami menamakan kegiatan ini sebagai Festival Al-Qur’an. Tujuan dari kegiatan ini agar kecintaan civitas akademik PTM dan PTA terhadap Al-Qur’an itu meningkat. Karena setelah kami mengadakan survei dan pengukuran, ternyata kecintaan kita kepada Al-Qur’an ini masih rendah. Selain itu, kegiatan seperti membaca dan mentadabburi Al-Qur’an itu juga masih rendah,” ungkapnya.
Karena itulah, lanjut Khaeruddin lagi, pihaknya menggagas kegiatan Festival Al-Qur’an tersebut, agar ke depannya Al-Qur’an bisa menjadi hal yang utama dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PTM dan PTA. “Dengan target peserta sebanyak 800 orang ini, kami berharap kegiatan Festival Al-Qur’an ini bisa menjadi tren di kalagan PTM dan PTA. Selain itu, kami juga berharap agar kegiatan ini tidak hanya sekali dilakukan, namun juga bisa dilaksanakan setiap tahunnya dengan tuan rumah PTM dan PTA yang lain,” imbuhnya lagi (bhp).