Kang Abik: Al-Qur’an Luruskan Cara Berkesenian Manusia

Kang Abik: Al-Qur’an Luruskan Cara Berkesenian Manusia

YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Dalam penciptaan karya seni, seringkali muncul anggapan bahwa semakin vulgar, maka nilai estetika yang dimiliki akan semakin tinggi. Sehingga, kita tidak jarang menganggap bahwa Islam membatasi dalam berkarya seni. Namun, Habiburrahman El-Shirazy pun menjawab bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia yang telah diturunkan dengan penuh keindahan pun tidak pernah membatasi sesuatu, termasuk dalam penciptaan karya seni. Sebaliknya ia ingin membawa umat manusia kepada kebebasan yang sesungguhnya.

“Al-Qur’an tidak pernah membatasi umatnya. Kita hanya tidak sadar bahwa kita sedang dijajah oleh nafsu. Al-Qur’an ingin menuntun ke arah yang tepat dan benar, salah satunya dalam hal seni,” tutur Kang Abik dalam talkshow Festival Al-Qur’an yang mengulas tentang ‘Seni yang Syar’i atau Saru’ di Sportorium UMY, Selasa (9/8).

Menurut Kang Abik, kevulgaran dalam berkarya seni yang identik dengan peradaban Eropa telah ada bahkan sebelum Islam disebarkan. Maka karena itulah, turunnya Al-Qur’an menjadi sebuah jawaban yang merubah peradaban umat manusia, khususnya pada saat itu pemikiran kaum jahiliyah tentang seni.

“Mereka bukan hanya menganggap ketelanjangan sebagai karya seni, bahkan ada juga sebagai ritual ibadah. Al-Qur’an lalu meluruskan cara berpikir mereka dengan memasukkan Aqidah. Ketika secara fundamental cara berpikir mereka sudah benar, maka akan mudah mamahami bagaimana cara berkesenian yang beran itu,” lanjutnya.

Perbedaan pandangan hidup yang dimiliki oleh setiap peradaban menurut Kang Abik akan membedakan bagaimana mereka berkesenian. Sedangkan Islam, adalah peradaban yang memiliki iffah, karena Islam menyerukan bahwa barang siapa yang mengispirasi sebuah kebaikan maka ia akan mendapatkan kebaikan.

“Inilah yang dipahami oleh sastrawan dan seniman muslim yang mengerti tentang ruh Al-Qur’an dan Islam. Mereka yang tidak mengerti, maka akan menganggap  yang saru sebagai keindahan. Maka karena itulah untuk memproduksi sebuah karya seni yang syar’i harus tau ilmunya,” terang. Kang Abik di akhir pemaparannya memberi bocoran bahwa dirinya sedang mempersiapkan produksi Film Ayat-Ayat Cinta 2 sebagai lanjutan dari film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya, “Insya Allah, tahun 2017,” tandasnya (Th).

 

 

Exit mobile version