• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 16, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Mengapa Digosipkan?

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
10 Agustus, 2016
in Keluarga Sakinah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Mengapa Digosipkan?
Share

Assalamu’alaikum, wr, wb.
Ibu Emmy yth., saya pegawai di satu instansi pemerintah, berteman baik dengan K seorang perempuan. Teman lain sekantor saya laki-laki dan perempuan banyak, salah satunya L. Suatu hari saya dibuat heran dengan menyebarnya gosip bahwa saya suka pada L. Beritanya santer sekali.
Saya sudah berusaha meminta penjelasan, tapi teman-teman diam semua. Sebenarnya saya sama sekali tidak kenal sama L. Setiap hari kerja, ia memang lewat di depan meja saya. Yang membuat saya tambah bingung dan syak, akhir-akhir ini semua orang menuduh saya selingkuh dengan L. Saya minta tolong K untuk menjelaskan yang sebenarnya, tapi K malah memperkeruh. Saya mencoba menggunakan teman lain sebagai media, hasilnya juga nihil. Malah teman saya ini bilang kalau orang-orang yang menggosipkan saya justru tak tahu masalah sebenar­nya. Bukan apa-apa Bu, saya sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Kalau ini terdengar suami dan anak-anak, bukankah ini akan menjadi masalah keluarga saya. Tolong saya bu, saya lelah menghadapi gosip ini! atas jawabannya terima kasih.
Wassalamu’alaikum, wr, wb.
M, di X

Wa’alaikumsalam, wr, wb.
M yth., terasa aneh, orang yang tidak saling kenal bisa digosipkan punya “affair”. Saya jadi menduga, kemungkinan ada dua hal, M adalah sosok yang sangat sensitif, sehingga tidak bisa membedakan mana yang cuma meledek dan mana yang serius. Yang kedua, kantor M adalah sumber gosip dimana para karyawan pandai membesar-besarkan masalah atas dasar sedikit fakta.
Cobalah diingat, saat L lewat di depan M, pernahkah misalnya, ada lontaran kata-kata dari M tanpa maksud apa-apa,”Eh, ada lelaki ganteng lewat.” Atau ada kalimat lain yang serupa. Bisa juga, ada teman yang memergoki L mengamati M, sehingga seakan-akan terlihat senang pada M. Ketika ada lontaran kata-kata yang meledek M, “Eh, masak M ditaksir L?” M lalu bingung karena tidak siap untuk dijadikan bulan-bulanan. Lebih jauh lagi, karena tertawa tergelak-gelak, M?
Selanjutnya, mungkin M berada dalam lingkungan dimana terdapat banyak tukang gosip. Tanda paling jelas, mereka adalah sekumpulan pegawai yang lebih banyak waktu luang dari pada menyelesaikan pekerjaan. Ditambah dengan atasan yang tidak kreatif dan kurang berwibawa, sehingga tercipta lingkungan tidak sehat karena bosnya saja dijadikan bahan gosip anak buahnya. Yang ingin saya ingatkan, M jangan jadi bagian dari mereka. Karena walau hal-hal positif hanya sayup-sayup terdengar, bila tiba waktunya, kebenaran akan terdengar nyaring gaungnya. Dan, bila ini terjadi, mereka yang dibuat menderita oleh mayoritas yang asal ngomong tadi akan merasakan buah manis.
Mungkin ada yang bilang, ”Ah M ini mengada-ada, itu kan bukan masalah berat.” Tidak selalu demikian. Mereka yang mempunyai kepribadian kuat, bisa leluasa bicara dan menyampaikan unek-unek, berani tampil beda dengan lingkungan bila ia merasa benar, tak punya masalah dengan kelompok seperti itu. Tetapi tekanan kelompok mudah sekali berdampak pada mereka yang tak PD dari sononya, merasa butuh dukungan dari kelompok, nyaman bila mengadopsi nilai-nilai kelompok, walau sebenarnya itu tak benar, makanya lalu rentan bila dijadikan obyek perhatian yang memunculkan perbedaan dirinya dengan lingkungan.
Tak perlu takut M, tetap saja berlaku seperti sedia kala, dan kali ini dengan memasabodohkan saja apa yang Anda dengar, selama tak ada fakta, jangan buang waktu untuk memikirkannya. Agar hubungan dengan suami dan anak-anak harmonis, satu-satunya jalan bangun rasa saling percaya. Kemudian beri informasi sebanyak-banyaknya pada suami dan anak-anak, apa saja aktifitas Anda saat bekerja, dengan siapa Anda bekerja sampai sejauh mana lingkup tanggung jawab Anda. Kenalkan suami pada atasan dan istrinya. Sehingga lingkungan kerja bukanlah hal yang asing bagi keluarga.
Semoga Allah selalu melindungi M dan keluarga. Amiin.•

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Tags: digosipkanmuhammadiyahsakinah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Sekolah di Masa Pandemi

Mendikbud: Saya Ingin Sekolah Menjadi Rumah Kedua, Tapi Kalau Keberatan Saya Batalkan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In