SLEMAN.suaramuhammadiyah.id-Profesionalisme dan akuntabilitas menjadi sangat penting dalam pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah. Selama ini sebenarnya sudah banyak hal yang dilakukan Muhammadiyah dalam mewujudkan gerakan berkemajuan, namun dirasa belum cukup maksimal, sehingga perlu selalu dipacu. Termasuk di dalamnya mempersiapkan para generasi penerus sebagai pelanjut cita-cita pencerahan yang digagas KH Ahmad Dahlan.
“Hal demikian bisa dimulai dari perkaderan sejak dari Ortom,” ujar Hasanuddin, Wakil Ketua PCM Depok yang membidangi Kader, dalam pembukaan Rapat Kerja Angkatan Muda Muhammadiyah Kecamatan Depok, Jumat, (12/8) di Aula SMP Muhammadiyah 2 Depok.
Keterlibatan AMM dalam kegiatan-kegiatan di Muhammadiyah di satu sisi seolah merenggut kebebasan dan waktu luang para kader muda yang seharusnya digunakan untuk banyak kegiatan lain. Namun, bagi AMM waktu yang diberikan bagi Muhammadiyah bukanlah waktu yang tersia-siakan. Justru menjadi waktu berharga dalam rangka menimba pengalaman, wawasan, dan lahan perjuangan.
“Ini adalah awal yang baik, sehingga saya yakin, waktu yang kita berikan untuk AMM ini tidak akan sia-sia sedetikpun. Bergelut di Ortom akan semakin menandakan bahwa kita termasuk dari bagian orang baik,” lanjut Hasanudin, yang juga Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 01 Sleman ini.
Hasanudin memiliki cerita tersendiri ketika mengelola AUM sekolah, menemui banyak tenaga kependidikan yang tidak punya semangat perjuangan sebagaimana diharapkan oleh Muhammadiyah. “Sebagai Kepala Sekolah saya kadang masih menemui ada beberapa teman yang mengeluh ketika ada masalah. Saya yakin kalau teman seperti ini tidak terbiasa aktif di Ortom semasa muda,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua ‘Aisyiyah Depok Sukarti Agustina, juga mengingatkan agar kinerja AMM dengan ‘Aisyiyah juga berkesinambungan. “Mari saling menguatkan disetiap kegiatan dalam “kapal besar” yang bernama Muhammadiyah ini,” harapnya.
Guru TK ABA Pringwulung ini berpesan agar AMM Depok senantiasa bersemangat dan selalu mencari terobosan dalam mengadakan kegiatan. “Saya ini sudah berusia 57 tahun, tapi saya selalu mencari inspirasi baru dalam memimpin ‘Aisyiyah Depok ini, agar supaya tetap kokoh dan makin cinta kepada Muhammadiyah,” lanjutnya. “Bagaimana jika nanti lelah ber-Muhammadiyah di tengah periode? Ingat tujuan awal didirikannya Muhammadiyah.” (Athiful Khoiri)