Kawah Condrodimuko Aisyiyah Kota Semarang

Kawah Condrodimuko Aisyiyah Kota Semarang

SEMARANG.suaramuhammadiyah.id Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang baru- baru ini mengadakan Pelatihan Baitul Arqam yang bertempat di Gedung Balai Pendidikan Khusus (Diksus) Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 13-14 Agustus 2016. Pelatihan Baitul Arqam PDA Kota Semarang ini mengambil tema Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah untuk Pencerahan Menuju Semarang Berkemajuan.

Pelaksanaan Baitul Arqam yang dikerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK) Kota Semarang beserta tim instruktur, dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan dan Majelis/ Lembaga PDA Kota Semarang, tak terkecuali sang ketua umum. Sebanyak 57 peserta dari target 65 peserta hadir secara penuh dan berpartisipasi aktif selama kegiatan baitul arqam berlangsung.

Hadir pula pada acara pembukaan Baitul Arqam yaitul Syaifulloh SKep, MM selaku Ketua MPK PDM Kota Semarang dan Suparno MSi mewakili PDM Kota Semarang.

Pada sambutan pengantarnya, Widyastuti Renaningsih SH menyampaikan, “Kita saat ini berada pada “kawah condrodimuko”, suatu keadaan yang nantinya mengantarkan kita pada titik kualitas sebagai seorang kader dalam menjalankan gerak dakwah yang berkemajuan. Sesungguhnya organisasi Aisyiyah tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan Aisyiyah sebagai wadah memupuk amalan akhirat kita,” katanya.

Penggunaan istilah “kawah condrodimuko” sangat memiliki arti yang mendalam. Istilah “kawah condrodimuko” merupakan istilah dari cerita kisah pewayangan Mahabarata yang secara harfiah bias diartikan tempat penggemblengan. Dalam perspektif era kini, istilah “kawah condrodimuko” menegaskan bahwa seorang pemimpin sejatinya lahir dari penggemblengan melalui jenjang pendidikan, pelatihan dan ujian- ujian maupun cobaan- cobaan berat lainnya yang harus dilewati, bukan hasil dari pencitraan oleh simulasi pembentukan opini (red).

Diakhir rangkaian sambutan membuka acara, Suparno, MSi juga berpesan kepada seluruh peserta bahwa dalam menjalankan dan menggerakan dakwah persyarikatan Muhammadiyah niatan wajib yang harus menjadi pondasi adalah niat karena Allah, bukan atas dasar yang lain. “Ikhlaskan waktunya selama dua hari ini untuk mencari ilmu di forum Baitul Arqam kali ini, karena dipundak ibu-ibu lah tiang utama Negara ini, dan melalui Aisyiyah lah diharapkan menjadi solusi atas kesenjangan sosial yang ada,” katanya. Selanjutnya acara pembukaan diakhiri dengan serah terima peserta yang diwakili oleh Ketua Umum PDA Kota Semarang kepada Isa Thariq, SH selaku MoT (Master of Training).

Selama kurang lebih dua hari, dalam rangka mewujudkan peneguhan ideologi Muhammadiyah sebagaimana dalam tema, disajikanlah materi- materi mulai dari Muqqodimah AD/ART Muhammadiyah, Masalah 5 Tarjih, Thoharotul Qulub, Visi-Misi dan Dinamika Aisyiyah,  MKCH, Kepriadian Muhammadiyah, Khittoh Muhammadiyah, dan Adabul Mr’ah serta PHIWM. Hadir sebagai pembicara yaitu Karnadi Hasan, Hamzah Rifqi, Abdullah Muhajir, Aan Jumeno, Syaifulloh, Gunarto, Suparno, dan Khairul Anwar serta Siti Aminah.

Tepat pada hari Ahad (14/8) pukul 16.00 WIB, acara Baitul Arqam berakhir dengan adanya penyerahan kembali peserta dari MoT kepada PDA Kota Semarang, sebagai pamungkas acara ditutup oleh Syaifulloh, MM selaku Ketua MPK PDM Kota Semarang.(SN)

 

 

 

 

 

Exit mobile version