JAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan (MPS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mulai Kamis sampai dengan Ahad (18-21/8) di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Rakernas yang pertama ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Kamis (18/8).
Dalam sambutannya, Haedar Nashir mengatakan bahwa revitalisasi MPS perlu untuk membuat terobosan fungsi, terutama mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Menurutnya, fungsi itu akan mengambil fokus ke masyarakat kecil yang selama ini kerap termarjinalkan oleh sistem politik dan sistem ekonomi. “Keadilan sosial harus jadi prioritas,” kata Haedar, Kamis (18/8).
MPS Muhammadiyah akan melakukan pemetaan tentang situasi kesenjangan sosial, terutama dalam konteks saat ini dengan aset ekonomi yang dikuasai sekelompok orang. Haedar menyatakan, pemetaan juga turut dilakukan ke masyarakat yang kerap merasakan langsung dan tidak langsung dari kue pembangunan akibat ketidakadilan.
Haedar menambahkan, pemerintah harus segera mendistribusikan hasil dari pembangunan dan membuka akses terhadap sumber ekonomi, terkait infrastrukur untuk rakyat. Ia mengingatkan, persoalan ini memang harus segera dipecahkan agar tidak menjadi sebuah masalah baru, dan guna menghapus kelompok marjinal baik di desa maupun kota secara cepat dan tepat.
Rakernas MPS kali ini dihadiri 34 perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia, serta 176 peserta dari 380 Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pelayanan sosial serta panti asuhan Aisyiyah dan Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Dengan mengusung tema “Revitalisasi Pelayanan Sosial Muhammadiyah Menuju Indonesia Berkemajuan” ini juga sekaligus menjadi ajang konsolidasi panti asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia. “Rapat kerja akan membahas isu penting tentang transformasi amal usaha Muhammadiyah di bidang sosial yang telah berkarya lebih dari 1 abad,” jelas Ketua Panitia Rakernas I, Jasra Putra.
Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial sejak awal berdirinya, MPS terus melakukan pengembangan pada program layanan utama yang telah dijalankan selama lebih dari 1 abad. Yaitu Pendampingan Keluarga, Santunan Keluarga dan Lembaga Pelayanan Sosial.
“Meski dalam perjalanannya proses layanan ini telah jauh melampaui 3 program yang dijalankan. Dengan berdirinya 318 Unit Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, 82 Unit Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, 54 Unit Rehabilitasi Lansia,” ucap Jasra.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah dalam urusan sosial telah berjalan di 4 cakupan area; pemberdayaan keluarga miskin, disabilitas, lansia, dan anak terlantar. Untuk itu guna mengakomodir kebutuhan dan pelayanan yang berkembang di masyarakat, Muhammadiyah mengembangkan model baru pelayanan melalui Balai Kesejahteraan Sosial.
Beberapa tokoh dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam Rakernas kali ini, di antaranya Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, serta perwakilan UNICEF, Save The Children, dan SOS Children Villages. (Ribas)