Yogyakarta- suaramuhammadiyah.id -Pasca Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul, Turki 28-30 Mei 2016 yang menghasillkan keputusan menerima konsep kalender Islam global tunggal, Muhammadiyah terlihat giat menindaklanjuti keputusan itu.
Setidaknya dua event telah digelar kalangan Muhamamadiyah untuk membahas keberlanjutan peradaban kalender Islam ini. Yang pertama 17-18 Juni 2016 di Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA) dan yang kedua 3-4 Agustus 2016 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Baca Juga: Dua Masalah Utama Akan Dibahas Halaqah Nasional Ahli Hisab Dan Fiqih Muhammadiyah
Kali ini Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhamadiyah bekerjasama dengah Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menggelar acara Halaqah Nasional Ahli Hisab Dan Fiqih Muhammadiyah.
Salah satu acara yang mengangkat tema “Kajian Ulang atas Waktu Subuh dan Tindaklanjut Konsep Kalender Islam Global Tunggal” juga akan membahas tentang kelanjutan hasil Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul, Turki tersebut.
Baca Juga: Majelis Tarjih Kembali Kaji Waktu Subuh
Untuk menajamkan gagasan tersebut, penyelenggara telah menyiapkan dua makalah utama yaitu makalah yang berjudul : Tindak lanjut Kalender Hijriah Global Turki 2016: Tinjauan Usul Fikih yang akan dipresentasikan Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA Serta makalah yang Apresiasi dan Tindak Lanjut Temu Ahli Falak Muhammadiyah tentang Kalender Islam Global Tunggal yang akan disampaikan oleh Prof Tono Saksono, Ph.D
Baca Juga: Kalender Hijriyah Harus Terpasang di Setiap Rumah Umat Islam
Halaqah ini sendiri akan dihadiri oleh 100 seluruh yang terdiri dari perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, Ahli Hisab Muhammadiyah, dan perwakilan dari empat PCIM yaitu Malaysia, Singapura, Mesir dan Taiwan.
Selain membahas masalah kelanjutan hasil Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul, acara yang dihelat tanggal 20-21 Agustus 2016 di Islamic Canter Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini juga akan membahas permasalahan waktu subuh yang akan dibahss dari tiga perspektif. Dari sisi Hadis, dari kacamata Fiqih Empat Madzhab, serta dari tinjauan astronomi. Prof Dr Muhammad Zuhri, MA, Ruslan Fariadi, S.Ag., M.S.I, Dr Dhani Herdiwijaya dan Yudhiakto Pramudya, Ph.D adalah empat tokoh yang akan mengulas hal itu.
Semoga Muhammadiyah bisa terus menjadi pelopor kerja besar umat Islam ini (mjr8).