YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan majelis baru yang dibentuk saat muktamar Muhammadiyah 1 abad tahun 2010 di Yogyakarta. Karena relatif baru maka orang tidak mengenal apa itu MPS. Meskipun kerja-kerja dari MPS telah dilakukan sejak awal mula berdirinya Muhammadiyah.
Keterasingan terhadap majelis ini tidak hanya dirasakan orang di luar Muhammadiyah tapi juga di internal Persyarikatan Muhammadiyah. Padahal dihadirkannya MPS merupakan bentuk revitalisasi dari pelayanan sosial Muhammadiyah yang dulu pelayanan sosial merupakan keunggulan dari organisasi ini.
Atas latar belakang di atas maka Ridwan Furqoni MPI, Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta menerbitkan News Letter yang dinamakan ‘Pelayanan Sosial’.
“Harapan saya diterbitkan news letter ini akan lebih mempopulerkan majelis pelayanan sosial di mata masyarakat. Kemudian memberitahukan kepada masyarakat muhammadiyah selama ini konsen terhadap isu-isu dan permasalahan sosial,” tegas mantan sekjen PP IPM.
Lebih lanjut Ridwan Furqoni menuturkan bahwa news letter ini akan diterbitkan satu semester sekali. Yang isinya mulai berita-berita kegiatan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY, MPS PDM se-DIY, MPS PCM se-DIY. Selanjutnya artikel-artikel tentang kepelayanan sosial dll. News letter ini dicetak lebih dari 450 ekslempar yang rencananya disebarkan ke jaringan MPS dan masyarakat.
Sementara itu Dani Kurniawan SKomI selaku sekretaris Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY menegaskan bahwa news letter merupakan salah satu tools (alat) untuk mempopulerkan MPS. Tools lainnya saat ini tengah membuat website dengan nama www.pelayanansosial.com. Kemudian memiliki fanspage dengan nama Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY.
“Kami juga aktif melakukan social campaign (kampanye sosial) dengan bentuk poster yang disebarkan melalui social media seperti instagram, fanspage dll,” ujar Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi UNS.