Oleh; Prof Dr H Dadang Kahmad
SUARA MUHAMMADIYAH, Dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang lalu, Muhammadiyah mengusung tema “Gerakan Pencerahan menuju Indonesia Berkemajuan”. Tema tersebut sangat relevan dengan situasi masa kini dan senapas dengan misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah di abad kedua. Melalui tema tersebut, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan pandangan Islam berkemajuan sebagai sumber inspirasi dalam mencerahkan umat, bangsa, dan masyarakat manusia seluruhnya.
Dengan gerakan pencerahan Muhammadiyah terus bergerak dalam gerakan dakwah dan tajdid untuk menghadirkan Islam jalan tengah (wasithiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat dan martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjunjung tinggi akhlak mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia. Komitmen Muhammadiyah tersebut menunjukkan karakter gerakan Islam yang dinamis dan progresif dalam menjawab tantangan zaman, tanpa harus kehilangan identitas dan karakter Islam sebagai agama ilahi.
Oleh karena itu, semua Majelis dan Lembaga pasca Muktamar ke-47 itu, harus menjadi Majelis berkemajuan, yaitu Majelis yang dinamis, mandiri, produktif, dan proaktif sesuai prinsip dan kepribadiannya sebagai bagian dari Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam bermisi dakwah dan tajdid.
Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah ke depan sangatlah kompleks dan berat. Dunia semakin tidak menentu, sebagaimana yang digambarkan Anthony Gidden, dunia yang lari tanpa kendali, atau seperti yang disebutkan oleh Friedman sudah datar, panas dan krodid. Yang merupakan efek dari globalisasi. Penggunaan alat komunikasi yang luar biasa. Kemajuan dalam teknologi informasi yang sangat pesat itu menyebabkan dunia ini seolah datar, karena tidak ada lagi jarak maupun ruang waktu yang menyebabkan suatu tempat terisolir maupun tertutup dari informasi.
Karenanya, Majelis di lingkungan Muhammadiyah sudah saatnya bangkit dengan melakukan langkah-langkah praksis dan strategis yang membawa pengaruh signifikan bagi kemajuan Muhammadiyah khususnya dan umat Islam secara keseluruhan. Bagi kita pengurus Majelis, berbagai masalah yang dihadapi akan diolah menjadi tantangan dan peluang untuk dimanfaatkan dalam berdakwah amar makruf nahi munkar melalui media Pustaka dan Informasi.
Dalam menjalankan langkah strategis ke depan yang berat dan penuh tantangan itu, saya ingin Majelis menghadapainya dengan penuh tanggungjawab. Semua Pimpinan Majelis dari Pusat, Wilayah sampai ke Daerah harus bergerak secara optimal, sehingga menjadi kekuatan gerakan yang maju dan unggul dan hasilnya dapat dilihat dan terukur.
Karenanya, marilah kita gelorakan semangat Majelis sebagai bagian dari gerakan Muhammadiyah yang berkemajuan • (im)
Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 11 Tahun 2016