YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id– Bertempat di halaman Balaikota Yogyakarta, Senin (22/8) hingga Jumat (26/8), sebanyak 251 siswa Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen, Kota Yogyakarta, menggelar kegiatan belajar luar ruangan berupa gerakan senam lalu-lintas serta tentang kedisiplinan dalam berlalulintas.
Selama proses belajar ini, para siswa calon Patroli Keamanan Sekolah (PKS) tersebut didampingi 10 guru dan 8 orang Polisi Lalulintas dari Polresta Yogyakarta. Salah seorang guru kelas sekaligus pendamping Heru Wasesa menjelaskan, para siswa kelas 5 SD Muhamadiyah Sapen 1 Kota Yogyakarta akan diberi materi yang meliputi gerakan dasar baris-berbaris dan gerak jalan, serta bagaimana mengatur lalu lintas melalui metode gerakan senam lalu lintas.
”Para siswa calon PKS diajari bagaimana cara menyetop dari arah depan, belakang, stop kanan, stop kiri, menjalankan pelan-pelan, agak cepat dan lainnya,” jelas Heru disela-sela mendampingi anak didiknya.
Para siswa memulai kegiatannya dari jam 07.00 WIB hingga 11.00 WIB. Diakhir kegiatan ini, dilakukan upacara pelantikan. ”Para siswa setelah melakukan kegiatan ini, akan dilantik menjadi Petugas PKS pada hari Jumat (26/8) mendatang,” ujar Heru Wasesa.
Lebih lanjut Heru menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah mempersiapkan anak didiknya untuk menjadi petugas patroli keamanan sekolah yang ada di SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta. Untuk melakukan kegiatan ini SD Muhammadiyah Sapen, melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
”Para siswa petugas PKS ini, akan membantu mengatur lalu lintas di jalan-jalan sepanjang jalur SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta, yang selama ini cukup padat. Dengan adanya petugas PKS ini, para siswa bisa menyebrang atau melalui jalan tersebut dengan nyaman,” tambah Heru.
Sementara itu, Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas (Dikyasa) Polresta Yogyakata, Iptu Polisi Marija menjelaskan, Polresta Yogyakarta selalu bekerjasama dengan sekolah untuk membantu, mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anak melalui program pelatihan PKS.
Menurut Marija kegiatan ini untuk menanamkan kedisiplinan dalam rangka menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalulintas (KAMSELTIBCARLANTAS). ”Tujuan utamanya, adalah menanamkan sedini mungkin kedisiplinan anak-anak dalam berlalu lintas,” katanya.
”Diharapkan nantinya kedepan anak-anak bisa memahami, mengerti dan melaksnakan, apa arti rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan dan apa pentingnya keamaman, keselamatan, ketertiban lalulintas,” tutur Marija. Bahkan, apabila di tertentu yang tidak ada apilnya (alat pemberi isyarat lalu lintas) dan tidak ada petugas dari kepolisian, anak-anak yang sudah terlatih ini dapat menggantikan peran petugas kepolisian dalam mengatur lalu lintas. (Ribas)