BANTUL, suaramuhammadiyah.id — Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamantirto Selatan memiliki banyak pekerjaan rumah(PR) yang harus diselesaikan.Setelah dilantiknya kepengurusan baru pimpinan Sarjiman 15 Mei lalu, setidaknya ada tiga PR besar yang harus diselesaikan oleh PRM Tamantirto Selatan ini.
Pelantikan yang berlangsung di Masjid Khoerul Ummi, Masjid yang menjadi basis dakwah PRM dan PRA Tamantirto Selatan, tidak hanya menetapkan Drs. Sarjiman sebagai ketua PRM Tamantirto Selatan periode 2015-2020 tetapi juga Kalamto sebagai Ketua II, Alif Khoiruddin Azizi sebagai Sekretaris I, Muhajir sebagai Sekretaris II, dan Agus Setiawan sebagai Bendahara. Adapun tiga Majelis yang berada di bawah PRM Tamantirto Selatan, yaitu Majelis Dakwah (Kader) diampu oleh Tufar, Majelis Ekonomi dan Pemberdayaan oleh Nano Prawoto, Majelis Pendidikan dan Menengah oleh Arif Jamali.
Diantara tiga PR besar yang harus diselesaikan oleh kepengurusan baru tersebut yaitu, mengampu SD Muhamadiyah Kembaran, mengaktifkan kembali Angkatan Muda Muhammadiyah Tamantirto Selatan dan pengajian ahad pagi.
TugaspertamaPRM Tamantirto Selatan adalah mengurusi sekolah kader Muhammadiyah. Setelah dilantik, PCM Kasihan meminta PRM Tamantirto Selatan untuk mengampu SD Muhammadiyah Kembaran, baik dalam hal fisik maupun dana.
Dalam hal fisik, PRM membantu mencarikan guru atau tenaga kerja sekolah.Adapun dalam pendanaan, PRM ikut membantu dana yang dibutuhkan sekolah, bahkan ada iuran atau bantingan rutin anggota PRM untuk membantu kebutuhan sekolah. Kegiatan sosial yang dilakukan PRM Tamantirto Selatan juga diarahkan agar melibatkan sekolah dalam pelaksanaannya, seperti kegitan qurban yang bertempat di SD Muhamamdiyah Kembaran.
PRM Tamantirto Selatan juga harus mengaktifkan kembali angkatan muda Muhammadiyah sebagai kader penerus persyarikatan.Angkatan muda Muhammadiyah Tamantirto Selatan yang terbagi dalam ortom-ortom Muhammadiyah ini sebelumnya telah ada. Diantaranya, Tapak Suci, Nasyiatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah. Namun,karena pengkaderan yang kurang jelas serta tidak ada yang mengurusi akhirnya 3 atau 4 tahun lalu ortom-ortom tersebut hilang dengan sendirinya.
Adapun saat ini, ortom Muhammadiyah yang tengah digarap kembali adalah Nasyiatul Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah.Tufar, Ketua Majelis Dakwah (Kader) mengakui ada banyak kesulitan dalam mengaktifkan kembali ortom-ortom tersebut,diantaranya harus memulai pembentukan kepengurusan dari awal lagi, karena memang sudah lama tidak aktif sehingga saat ini tidak ada anggota sama sekali.
“Karena memang sudah lama tidak aktif, kita harus memulai semua dari nol lagi. Mendata anak-anak dan menanamkan nilai dasar kemuhammadiyahan dulu kepada mereka,” ungkapTufar saat ditemui.
Tugas ketiga PRM Tamantirto Selatan adalah mengaktifkan kembali pengajian ahad pagi. Sebagaimana ranting muhammadiyah lainnya, salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh PRM Tamatirto Selatan adalah pengajian rutin setiap hari minggu, atau yang dikenal dengan pengajian ahad pagi.
Pengajian yang bertempat di Masjid Khoerul Ummi ini diisi oleh banyak pembicara dan ustadz. Setidaknya, ada lima ustadz pokok yang menjadi pembicara, yaitu Ustadz Hamdan Hambali, Ustadz Ikhwan Ahada, Ustadz Jumadi, Ustadz M. Bariyadi,dan Ustadz Khumaidi Hamid.
Pengajian ahad pagi ini pernah tidak aktif pada tahun sebelumnya, namun oleh ketua majelis dakwah, pengajian ini diusahakan untuk aktif kembali. Saat ini, pengajian ahad pagi termasuk program yang telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga dalam pengajian ahad pagi yang diisi oleh ustadz Ikhwan Ahada ahad kemarin (14/8) (BelaFatayaAzmi).