YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id–-Anggota Komisi VIII DPR RI Desy Ratnasari menyatakan apresiasi kepada perempuan yang tergabung dalam Nasyiatul Aisyiyah sebagai representasi wanita tangguh Indonesia. Para perempuan yang tergabung di dalamnya tidak hanya berperan di ranah domestik saja atau ranah publik saja, tetapi mampu untuk memadukan keduanya secara baik.
Hal itu dinyatakan Desy Ratnasari di acara sosialisasi empat pilar yang mendampingi ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam salah satu rangakaian agenda Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII yang berlangsung di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat sore (26/8).
“Perempuan muda berkemajuan harus siap bergelut di kancah politik maupun sosial demi terwujudnya kemandirian bangsa,” ungkap Desy. “Perempuan muda berkemajuan demi kemandirian bangsa tidak hanya sebuah kata. Mari kita tunjukkan sebagai sebuah perilaku yang istiqomah,” tambahnya.
Desy mengaku bangga bahwa perempuan Nasyiatul Aisyiyah mampu untuk memanfaatkan organisasi sebagai wadah untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi diri dan perempuan pada umumnya. Oleh karena itu, perempuan NA perlu berbangga bisa melakukan banyak hal (multitasking).
“Seorang perempuan merupakan makhluk yang tangguh. Sebagai seorang ibu, pekerjaan yang dilakukan tidak ada habisnya. Selain mengurus anak, perempuan juga harus mengurus pekerjaan rumah tangga dan keluarganya. Saya harap dalam Muktamar ini, lahir perempuan-perempuan tangguh dari Nasyiatul Aisyah,” tambah Desy
Mantan artis sinetron itu menyatakan bahwa perempuan berhak untuk melakukan kiprah di luar rumah, termasuk terjun ke ranah politik. Desy mengajak kader-kader terbaik Nasyiatul Aisyiyah untuk terjun ke ranah politik.
Menurut Desy, berkarya dan mengurus keluarga harusnya menjadi bagian yang tidak dipisahkan. Meskipun selama ini, ada anggapan yang kerap membatasi gerak perempuan. Desy menilai perempuan dan laki-laki memiliki peran untuk saling melengkapi. “Kalau tidak ada ibu-ibu, Bapak-bapak linglung,” ujar Teh Desy.
Desy memiliki harapan supaya Nasyiatul Aisyiyah bisa membentuk wanita Indonesia yang tangguh, cerdas, mandiri, memiliki potensi dan sekaligus bisa mendidik anak-anak dengan baik. Perbuatan mendidik anak meskipun sering dianggap remeh, menurut Desy merupakan pekerjaan mulia yang tidak ringan. “Perempuan sebagai pilar ketahanan keluarga dalam mendidik generasi cerdas,” tutur Desy (Ribas).