Mengungkap Rahasia Pemenang Keluarga Sakinah Teladan Nasional

Mengungkap Rahasia Pemenang Keluarga Sakinah Teladan Nasional

Suaramuhammadiyah.id,- Sepasang suami istri peraih juara 1 Keluarga Sakinah Teladan (KST) Nasional tahun 2016 ini memiliki cara tersendiri untuk menjadi dan menjaga keluarga Sakinah. Pasangan tersebut adalah Drs. H. Mohammad Syakir, S.U., berusia 77 tahun sebagai suami dan Hj. Mahsunah Syakir, S.E., berusia 67 sebagai istri. Mereka juga merupakan pasangan aktif di organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Dimana sang suami di Majelis  Tabligh, Tarjih dan Tajdid di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok dan istri sebagai Ketua Lembaga Kebudayaan di Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.

Syarat untuk mengikuti lomba adalah sepasang suami istri yang telah menikah minimal sudah 30 tahun. Adapun aspek penilaiannya adalah pemahaman dan pengalaman ajaran agama, penghayatan dan pengalaman kehidupan berbangsa dan kehidupan perkawinan dan rumah tangga. Acara ini berlangsung di Jakarta tepatnya di Hotel Santika selama lima hari, dan selama lomba keluarga sakinah berlangsung masing-masing pasangan dipisahkan dan mengikuti ujian. Sebelumnya mereka telah mengikuti kejuaraan tingkat Kabupaten dan Provinsi dan berhasil serta langsung di kirim ke tingkat nasional.

Pasangan yang menikah atas dasar perjodohan ini telah terjalin selama 47 tahun dan telah dikaruniai 5 anak dan 8 cucu. Menurut sang istri sebelum pernikahan berlangsung ia terlebih dahulu mencari tahu tentang calon suaminya. “Biar bagaimanapun sebelum menjalani kehidupan berumah tangga kita harus memiliki pijakan agama yang sama dengan calon suami serta memiliki visi misi yang sama. Tidak lupa saling TTM (Tafahum Tasamuh Mahabba), dimana tafahum berarti saling memahami, tasamuh berarti toleransi, mahabbah berarti mencintai secara mendalam agar rumah tangga kita menjadi sakinah”, kata Mahsunah Syakir.

Makna keluarga sakinah menurut pasangan suami istri ini adalah keluarga yang merupakan sebuah bangunan yang berdiri dari pilar-pilar yang kokoh dan tidak mudah tergoyahkan. Pilar-pilar menurut mereka adalah kehidupan beragama, pendidikan, ekonomi dimana jika ekonomi tidak mendukung akan susah untuk menjalankan kehidupan termasuk biaya pendidikan pada anak, sosial termasuk keakraban dengan tetangga serta bidang kesehatan. “Betapapun beratnya rintangan dan halangan yang dijalani kedepannya kita tetap harus bisa mempertahankan kehidupan rumah tangga kita”, kata mereka.

Menurut mereka, kiat-kiat untuk menjadi keluarga sakinah adalah pertama, bagaimana cara pasangan untuk mengintegrasikan dua kepribadian yang berbeda. Kedua, menjalani kehidupan berumah tangga bersama-sama. Ketiga, selalu meluangkan waktu untuk bersama dengan keluarga serta selalu berkomunikasi. Keempat, para anggota keluarga harus memiliki satu ikatan kesatuan dalam keluarga. Kelima, bagaimana cara pasangan dalam menyelesaikan persoalan keluarga sesuai dengan porsinya masing-masing. “Kita juga harus memiliki kufu atau kesamaan yang sama”, kata Syakir (Lina)

Exit mobile version