YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id,- Jihadis memang doktrin Islam. ” Nggak perlu mengelak, jika jihad memang ajaran Islam untuk berjuang menuju puncak kejayaan,” kata Prof Dr Muhadjir Effendy yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Khutbah Jum’at (26/8/16) di Masjid Gede Yogyakarta.
Tetapi jihad bagaimana yang sesuai ajaran Allah. Menurut Muhadjir, jihad yang disertai sabar. Hampir ayat-ayat yang berkenaan dengan jihad, dengan amar ma’ruf nahi mungkar, menurut Muhadjir, dikunci dengan kata sabar.
Sabar itu, menurut Muhadjir, artinya berstrategi. Dengan demikian, jihad dengan kesabaran adalah jihad yang dilakukan dengan strategi.
“Jihad tidak dilakukan dengan ngawur. Apalagi dengan nubras-nubras dan bahkan sampai bunuh diri segala,” tegasnya.
Jihad tidak boleh mengorbankan orang dengan sengaja. Karenanya, menurut Muhadjir, Khalifah Umar bin Khatab marah ketika Khalid bin Walid memakai cara membanjiri pintu gerbang ketika menyerbu sebuah kota. Memang strategi ini berhasil, pasukannya berhasil masuk ke kota tetapi banyak korban dari pasukan muslim dari cara ini.
Insyaallah mayoritas muslim Indonesia sudah benar dalam melakukan jihad. Jihad dengan mendirikan masjid, jihad dengan mendirikan tempat-tempat pendidikan. “Memang lama, tetapi jihad memang harus dilakukan dengan sabar,” kata Muhadjir.
Jika ini terus menerus dilakukan, Insyaallah umat Islam Indonesia akan mampu meraih kejayaan di kemudian hari. ” Umat Islam Indonesia mampu menjadi kiblat umat Islam se dunia dan bahkan kiblat umat yang lain,” tegas Muhadjir (le).