• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Beli Produk dalam Negeri adalah Syarat Kemajuan Bangsa

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
27 Agustus, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Beli Produk dalam Negeri adalah Syarat Kemajuan Bangsa
Share

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id–Setelah sempat berada di titik terendah, Korea Selatan dengan produk Samsung kini berhasil merajai dunia. Pada tahun 2000-an, Samsung bukanlah produk yang diperhitungkan, bahkan oleh penduduk Korea sendiri. Namun kecintaan penduduk Korea terhadap produk dalam negeri mengalahkan semuanya. Hal itu dikatakan Direktur SMESCO Ahmad Zabadi, dalam rangkaian acara Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (27/8).

Pada awal tahun 2000-an tersebut, seluruh penduduk Korea bangga dengan memakai Samsung meskipun produknya tidak terlalu berkualitas sebagaimana produk lainnya. Tekad yang kuat untuk menjadi yang terbaik dan kecintaan dari penduduk Korea terhadap produk dalam negeri telah dibayar tuntas beberapa tahun kemudian.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Dalam konteks Indonesia, Ahmad mengingatkan supaya Indonesia memiliki perhatian dalam mengapresiasi produk dalam negeri. Kebanyakan produk dalam negeri merupakan hasil dari Usaha Kecil Menengah (UKM). Supaya UKM berkembang menjadi usaha yang besar, maka perlu dukungan penuh seluruh masyarakat, salah satunya dengan membeli produk UKM.

“Dengan membeli produk dalam negeri, akan ada peningkatan kualitas,” ujar Direktur SMESCO itu. Menurutnya meskipun terkesan mahal dan kurang berkualitas, namun apresiasi terhadap produk dalam negeri akan menstimulasi para pelaku UKM meningkatkan kualitas produknya seiring waktu.

Lagi pula, kata Ahmad, produk dalam negeri Indonesia saat ini tidak kalah dari produk luar. “Hanya persoalan minset saja,” ujarnya. Ahmad mencontohkan produk sepatu produksi anak negeri bahkan kerap dibeli oleh pengusaha luar negeri hingga Amerika. Di saat yang sama, orang Indonesia malu memakai produknya sendiri.

Padahal, papar Ahmad, saat ini Indonesia masih kekurangan dalam bidang enterprenership. Jumlah pengusaha Indonesia baru 1,65 persen, Malaysia sudah 5 %, Singapura 7 %, dan Amerika Serikat sudah 11 %. Ditambah dengan diberlakukan MEA, maka Indonesia dalam suatu kondisi yang riskan. Pengusaha local yang bergerak dalam bidang UKM sangat mudah jatuh jika berkompetisi dengan pengusaha dari luar yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dan didukung oleh strategi yang .

Dalam rangka menyadarkan masyarakat, Nasyiatul Aisyiyah sebagai kekuatan civil society memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan UKM dan sekaligus mendidik generasi yang memiliki kepercayaan diri terhadap produk dalam negeri.

“NA penting untuk membangun karakter agar generasi kedepan tidak menjadi generasi minder ketika berhadapan dengan asing. Kita tidak kalah,” tutur Ahmad. NA yang terdiri dari kaum perempuan, kata Ahmad, sudah seharusnya menjadi kekuatan penggerak bagi perubahan bangsa. Dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil.

Ahmad mengingatkan bahwa usaha ini membutuhkan kesungguhan dengan melakukan gerakan mencintai Indonesia. “Tidak ada yang instan dalam melakukan perubahan. Dan kita memulainya dari al-umm madrasatul ula (ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anak),” tuturnya (Ribas).

Tags: muhammadiyahMuktamar NANasyiatul AisyiyahProduk dalam Negeri
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Akhirnya Dua Mahasiswi Indonesia yang Ditahan Turki Dibebaskan

Akhirnya Dua Mahasiswi Indonesia yang Ditahan Turki Dibebaskan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In