Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah Hadirkan Keragaman ‘Indonesia’

Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah Hadirkan Keragaman ‘Indonesia’

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.id-Tidak hanya kreatifitas, namun keragaman budaya Indonesia pun hadir dalam arena Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII kali ini. Berbagai corak dan kombinasi warna batik seragam Nasyiatul Aisyiyah dari 34 provinsi di Indonesia pun menjadi daya tarik tersendiri dalam perhelatan 4 tahunan organisasi Perempuan Muda berkemajuan ini.

Dalam hari kedua sidang Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII, Sabtu, (27/8), seluruh kontingen dari masing-masing Wilayah mengenakan pakaian yang mencirikan wilayah mereka. Seperti dilakukan oleh peserta Muktamar kontingen dari PWNA DKI Jakarta. Mereka mengenakan pakaian batik disertai motif ondel-ondel dan monas. “Betawi atau Jakarta kan ciri khasnya ondel-ondel, maka kami menampakkan gambar ondel-ondel di baju untuk menjaga ke-khas-an daerah,” ungkap Nurul Devira, peserta Muktamar perwakilan PWNA DKI Jakarta.

Sedangkan dari aspek warna, Nurul menambahkan, warga DKI memang senang menyatukan warna-warna terang dalam berkostum. Seperti kombinasi merah dengan biru, kuning dengan hijau, dan lain-lainnya. Namun pada pakaian batik yang mereka kenakan kali ini, PWNA DKI Jakarta sengaja memilih kombinasi orange pada baju, dan warna hijau sebagai warna bawahan. Nurul beralasan bahwa hijau merupakan warna kebanggaan Nasyiatul Aisyiyah. Pakaian seragam PWNA DKI tidak didesain sendiri, melainkan didapat dari toko pakaian di Jakarta yang memang menyediakan pakaian khas bernuansa daerah.” terang perempuan muda yang mengaku telah bergabung di Nasyiatul Aisyiyah sejak kelas 2 SMA tersebut.

Berbeda dengan PWNA DKI Jakarta, kontingen dari Sumatera Barat (Sumbar), justru mendesain sendiri pakaian seraham PWNA Sumatera Barat. Desain dari dress code tersebut adalah baju kurung, yang merupakan pakaian khas daerah Melayu. Adapun warna yang dikombinasikan PWNA Sumbar adalah hijau-orange, sama halnya PWNA DKI Jakarta. Alasannya pun sama, “Warna hijau kami ambil untuk mencirikan warna Nasyiatul Aisyiyah. Sedangkan orange kami pilih agar terlihat ‘cetar’, sehingga kami tetap berceria dalam bermuktamar,” kata Fitrah Hayati, salah satu peserta dari PWNA Sumbar saat ditemui di arena Muktamar (Afti/Nisa).

 

 

Exit mobile version