YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah yang diwakili oleh Ketua Umum PP NA Norma Sari, bersama Direktur Lazismu Andar Nubowo tandatangani nota kesepahaman antara NA dengan Lazismu, siang ini (27/8) di Sportorium UMY. Penandatanganan yang juga disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, merupakan wujud tindaklanjut dari kerjasama yang telah berlangsung sejak lama antara NA dan Lazismu, khususnya dalam program pemberdayaan perempuan dan anak.
Norma Sari, yang mewakili PP NA mengatakan bahwa kerjasama akan ditindaklanjuti melalui program-program yang akan di mulai di periode kepemimpinan NA selanjutnya. Selain itu, melalui penandatanganan kesepakatan ini, secara otomatis kerjasama antara NA dan Lazismu kemudian bisa langsung diimplentasikan di seluruh Lazismu di Indonesia.
“Kerjasama ini akan berlangsung di periode selanjutnya tanpa malihat siapa yang mewakili PP NA saat penandatanganan ini, sekaligus juga bisa diimplemantasikan di seluruh Lazismu di Indonesia,” tutur Norma.
Andar Nubowo juga menekankan bahwa Lazismu akan siap melakukan berbagai kolaborasi program dengan NA seusai Muktamar NA kali ini. Andar menjelaskan bahwa Lazismu telah mengembangkan 8 asnaf penerima zakat menjadi 13 poin rekomendasi Muktamar 47 di Makassar.
“13 rekomendasi muktamar itu merupakan perluasan dan tafsir progressif dari 8 asnaf, dan akan menjadi acuan dari program yang bisa dikerjasamakan dengan Lazismu,” tutur Andar.
Andar menyebutkan di antara 13 rekomendasi itu adalah membangun masyarakat ilmu, perlindungan disabilitas, anti narkoba, perlindungan buruh migran. Termasuk di dalam poin rekomendasi tersebut, tema-tema yang terkandung dalam 17 point Sustainable Developmet Goals (SDGs) seperti perlindungan anak dan perempuan, sanitasi, ekonomi, dan lain sebagainya yang juga sejalan dengan isu-isu yang dikawal oleh NA.
“Dari 8 asnaf tadi, kemudian dibagi kedalam 3 cluster yaitu pertama, sosial yang sifatnya konsumtif karikatif, kedua ekonomi kreatif sesuai dengan prinsip NA untuk mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa, dan kelompok terakhir adalah advokasi,” imbuh Andar.
Andar pun menerangkan bahwa Lazismu juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah lembaga di luar Muhammadiyah. Dalam mewujudkan kemandirian bangsa, Lazismu juga bekerjasama dengan produk nutrisi kesehatan yaitu Nu skin yang juga hadir untuk berbagi seputar masalah kesehatan wanita dengan para peserta Muktamar.
“Maka NA juga bisa membangun usaha kreatif salah satunya produk kesahatan atau nutrisi seperti Nuskin, yang ke depan secara umum dalam konteks ini kita bisa bekerjasama melalui Lazismu,” tandas Andar (Th).