Muktamar XIII NA Ditutup, Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Pernyataan Sikap

Muktamar XIII NA Ditutup, Nasyiatul Aisyiyah Sampaikan Pernyataan Sikap

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id–Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII yang berlangsung 26-28 Agustus 2016, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi ditutup oleh Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ahad (28/8).

Pelaksanaan muktamar yang diikuti oleh perwakilan Nasyiatul Aisyiyah dari seluruh Indonesia ini menghasilkan beberapa keputusan penting, berupa peninjauan ulang regulasi organisasi, program kerja Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Periode 2016-2020, Pernyataan Sikap dan Rekomendasi, serta penetapan Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah periode 2016-2020.

Hasil sidang dan musyawarah 9 orang formatur telah memilih Dyah Puspitarini MPd sebagai Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Periode 2016-2020.

Pada Muktamar kali ini, para muktamirin merumuskan Pernyataan Sikap yang diharapkan bisa ditindaklanjuti hingga ke wilayah, daerah, cabang dan ranting NA di seluruh Indonesia. Pernyataan Sikap Nasyiatul Aisyiyah yang dibacakan oleh Kharisatun Rosyidah dalam penutupan muktamar XIII NA adalah sebagai berikut:

Demi terciptanya  peradaban masyarakat yang ramah perempuan dan anak yang dilandasi oleh nilai-nilai profetik, maka kami perempuan muda Nasyiatul Aisyiyah se-Indonesia menyatakan:

  1. Meminta secara tegas pada KPI untuk menghentikan tayangan yang kontennya tidak mendidik, seperti: Reality Show, misalnya; Facebooker yang mengajarkan untuk bulliying pada jam anak menonton TV, reality show Idol (misalnya Dangdut Akademi) yang berlebihan dan tidak berkualitas; Sinetron-sinetron yang mengajarkan kekerasan dan pergaulan bebas, Tontonan yang mempromosikan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), serta Iklan yang mengeksploitasi perempuan
  2. Menekankan bahwa pendidikan seksualitas yang universal komprehensif penting dilakukan oleh semua pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat bagi anak dan remaja.
  3. Menghimbau gerakan Strong from Home, yaitu menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan kuat baik secara fisik, psikhis, dan spiritual. (ribas/nisa)
Exit mobile version