YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id—Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah terpilih periode 2016-2020 Diyah Puspitarini, menyatakan komitmennya untuk memajukan organisasi para perempuan muda berkemajuan. Dalam rangka mewujudkan kemajuan yang dicita-citakan, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Depok ini menekankan pentingnya pengembangan bidang spiritual dan intelektual.
“Karena perempuan yang berkemajuan itu tidak hanya maju di intelektual tapi juga spiritual,” tutur Diyah dalam acara penutupan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (28/8).
Diyah memiliki banyak pengalaman dalam dunia organisasi, baik di lingkungan Muhammadiyah maupun di luar Muhammadiyah. Di antaranya pernah menjadi ketua umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2007. Selain juga kiprahnya di Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) sejak 2008-2010 dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA), sejak 2008 hingga sekarang.
Perempuan kelahiran Gunung Kidul, 19 Januari 1984 itu akan menjadikan NA tidak hanya fokus dalam ranah internal, namun juga terkait dengan persoalan yang lebih luas. “Saya upayakan Nasyiatul Aisyiyah ke depan tidak hanya berperan dalam lingkup internal saja tetapi juga eksternal dengan memberikan warna pada perempuan muda seluruh Indonesia,” kata Diyah Puspitasari seusai penutupan Muktamar.
Diyah menginginkan para perempuan muda yang mampu memberikan solusi bagi perempuan dan semua. “Saya berharap dengan konsep berkemajuan dan kemandirian bangsa dapat membentuk perempuan muda yang mampu mengisi seluruh aspek kehidupan bangsa,” kata dia dalam penutupan muktamar yang bertema “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa”.
Lulusan S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan S2 Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu mengaku siap untuk mengemban amanah baru sebagai ketua umum. “Saya bukanlah kader terbaik Nasyiatul Aisyiyah. Namun ketika diberi amanah, dalam janji sebagai kader, tidak ada alasan untuk menolak. Saya atau kami nantinya membutuhkan bantuan dari seluruh pihak, Muhammadiyah, Aisyiyah, dan seluruh NA,” ujar Diyah.
Sebelumnya, Diyah terpilih melalui musyawarah anggota formatur yang dipilih melalui mekanisme e-voting. Ke-9 anggota formatur adalah Normasari, Khotimum Sutanti, Aryati Dina, Diyah Puspitarini, Rifaatul Mahmudah, Ulfa Mawardi, Alfian Nuriska, Fatma Wulandari, dan Elyusra Muslimin (Ribas).