Komik “Bengkel Buya” Dilaunching di Jogja, Madrasah Muallimin Jadi Tuan Rumah

Komik "Bengkel Buya" Dilaunching di Jogja, Madrasah Muallimin Jadi Tuan Rumah

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.id-Maarif Institute dan Penerbit Mizan bekerjasama dengan madrasah Muallimin Yogyakarta launching Komik “Bengkel Buya:  Belajar dari Kearifan Wong Cilik di Aula Madrasah Muallimin Yogyakarta, Senin (29/8).

Muhammad Abdullah Darraz Direktur Program Maarif Institute menuturkan bahwa melalui komik “Bengkel Buya” ini merupakan upaya mempopulerkan gagasan-gagasan serta pandangan Buya Syafii khususnya pemaknaannya secara mendalam tentang nilai-nilai yang disampaikan melalui masyarakat kebanyakan khususnya ‘Wong Cilik.’ Pandangan mendalam Buya Syafii yang diangkat dalam komik ini sebelumnya telah dituangkan dalam esai-esai di sejumlah media seperti Republika dan Kompas.

“Kita bisa melihat bagaimana pemaknaan mendalam Buya Syafii yang selama ini dituangkan kedalam sejumlah tulisan esai, menyoroti tentang nilai-nilai mendasar. Seperti pesan-pesan tentang kejujuran, kegigihan yang didapatinya dari kaca mata pandang kecil atau wong cilik,” tuturnya.

Menurut Darraz, Buya Syafii adalah tokoh yang sangat memperhatikan dunia anak muda. Oleh karena itu, Maarif Institute ingin mentransformasikan gagasan dan pemikiran Buya ke dalam media yang lebih populer di kalangan anak muda. Media gambar dan visual dalam bentuk komik inilah yang kemudian dipilih oleh Maarif Institute untuk melakukan mainstreaming gagasan Buya kepada kalangan anak muda.

“Jangan sampai anak muda kita hanya tenggelam di dalam arus gadget. Selain komik, ke depan, kami tentunya juga perlu membuat aplikasi-aplikasi yang bisa menyalurkan nilai-nilai yang bermanfaat seperti halnya gagasan Buya yang disebarluaskan melalui komik ini,” lanjutnya.

Project peluncuran ini, menurut Darraz merupakan salah satu rangkaian memperingati 80 tahun Buya Syafii yang jatuh tahun lalu. Namun, karena beberapa kendala serta proses kreatif yang memakan waktu, komik ini baru bisa dijumpai di took-toko buku pada April 2016 lalu. Untuk memperluas jangkauan serta pasar pembaca, dalam peluncuran Komik “Bengkel Buya” ini Maarif Institute bersama Mizan bekerjasama dengan Madrasah Muallimin yang juga merupakan tempat menimba ilmu Buya Syafii di masa muda.

“Ini adalah PR kita sejak tahun lalu, yang juga sebagai rangkaian dari acara 80 tahun Buya Syafii,” terangnya.

Direktur Muallimin, Aly Aulia, pun mendukung hal tersebut agar mampu sampai ke tangan para remaja khususnya para pelajar Muallimin dan Muallimat. “Melalui Bahasa Visual, teladan serta nilai yang diajarkan oleh Buya Syafii akan lebih mudah terinternalisasi dalam diri anak muda. Ini sejalan dengan visi Muallimin sebagai sekolah kader pencetak ulama pemimpin dan pendidik,” tuturnya.

Selain dihadiri tokoh sentral dalam pembuatan komik “Bengkel Buya” ini yaitu Ahmad Syafii Maarif, hadir pula seorang tokoh yang dikisahkan oleh Buya Syafii dan diberi judul “Taksi” dalam komik tesebut. Ia adalah Marsudi, seorang supir taksi dari Paguyuban Rajawali yang bercerita bahwa sudah lebih dari 3 kali ia bertemu dengan Buya Syafii dan kerap terlibat dalam percakapan dengannya. Marsudi pun tidak menyangka, melalui pertemuannya yang sesekali dengan Buya di bandara, mampu dituangkan oleh Buya Syafii menjadi sebuah kisah inspiratif.  Peluncuran tersebut turut menghadirkan Komikus dan tim kreatif “Bengkel Buya” Beng Rahadian, blogger dan praktisi media Wisnu Nugroho serta perwakilan siswa siswi Muallimin dan Muallimat (Th).

 

 

Exit mobile version