JAKARTA, suaramuhammadiyah.id – Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Indonesia, Di Grand Cempaka Putih, Jakarta, melahirkan komitmen untuk mendorong generasi muda terjun dalam bidang enterprenership atau kewirausahaan.
Ketua Umum Fokal IMM Armyn Gultom mengaku prihatin dengan kondisi sedikitnya generasi muda Islam yang menggeluti dunia usaha. “Ada semacam kelupaan yang terjadi pada saat ini, yakni junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang bergerak di dunia usaha. Tapi yang terjadi saat ini, malah banyak generasi muda Islam yang memilih menjadi pekerja dibanding wirausaha,” ujar Armyn, Ahad (28/8).
Dunia usaha, kata Armyn, seakan sepi dengan kehadiran generasi muda muslim. Padahal Nabi Muhammad yang menjadi teladan, mengajarkan untuk berwirausaha. Tidak hanya mendorong, Nabi Muhammad sudah berwirausaha sejak usia muda.
Armyn menyatakan bahwa bidang ekonomi menjadi fokus dari gerakan Muhammadiyah sebagai pilar ketiga setelah pendidikan dan kesehatan. “Sehingga gerakan ekonomi menjadi pilar ketiga dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu,” lanjut dia.
Menurutnya, sepinya generasi muda di dunia usaha, juga tak terlepas dari peran perguruan tinggi yang malah mencetak lulusan dengan mental pencari kerja, bukan menciptakan dunia kerja. Sehingga yang terjun ke dunia usaha sangat sedikit sekali.
“Kami akan terus mendorong agar semakin banyak generasi muda yang bergerak di sektor ekonomi dan intelektual dengan berbagai program kami. Tanggung jawab kebangsaan tidak hanya berada di pihak lain, tapi tanggung jawab bersama,” kata Armyn.
Ketua Koordinator Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah yang juga alumni IMM, Anwar Abbas yang hadir dalam acara itu mengatakan, dari 10 orang terkaya di Indonesia hanya satu yang beragama Islam. “Sementara dari 100 orang terkaya di negeri ini, hanya 22 orang yang beragama Islam. Padahal Indonesia, mayoritas penduduknya beragama Islam,” kata Anwar.
Anwar menyatakan pengusaha sejatinya bisa dicetak, meskipun banyak yang mengatakan pengusaha itu turunan. “Saya termasuk yang percaya pengusaha tersebut bisa dicetak,” ujar Anwar. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak terjun menjadi pengusaha. (Ribas)