Hajriyanto Y Thohari: Kita Hidup di Ring of Fire, Semestinya DPR dan Pemerintah Menganggarkan Dana untuk RS Siaga Bencana

Hajriyanto Y Thohari: Kita Hidup di Ring of Fire, Semestinya DPR dan Pemerintah Menganggarkan Dana untuk RS Siaga Bencana

JAKARTA, suaramuhammadiyah.id—Serangkaian acara Lokakarya dan Seminar Nasional yang digelar oleh Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) bertema “Paradigma Baru dalam Implementasi Rumah Sakit Siaga Bencana di Indonesia” berlangsung sukses, Kamis (1/9). Acara yang dilangsungkan di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta merekomendasikan untuk segera membangun Rumah Sakit Siaga Bencana.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Lingkungan Hidup, Kebencanaan, Zakat Infak dan Shadaqah, Hajriyanto Y.Thohari mengatakan bahwa sudah semestinya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI khususnya Komisi VIII yang membidangi kebencanaan dan Pemerintah RI bersatu untuk menganggarkan dana bagi pendirian rumah sakit siaga bencana.
“Tidak bisa dielakan lagi kita hidup di wilayah ring of fire yang rawan bencana, sudah semestinya DPR dan Pemerintah menganggarkan dana untuk kegiatan dan berdirinya rumah sakit siaga bencana,” papar Hajriyanto di hadapan peserta seminar.
Dalam rangka menghadapi semua bencana, Hajriyanto menambahkan, selain mempersiapkan bangunan fisik, juga dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bersifat kebencanaan demi terwujudnya rumah sakit siaga bencana di Indonesia, melalui komunitas tangguh bencana.
“Semoga dari seminar ini dapat menelurkan hasil yang positif saah satunya dimulainya pelatihan-pelatihan kebencanaan demi terwujudnya rumah sakit siaga bencana di Indonesia,” ujar mantan wakil ketua MPR RI itu.
Hal senada juga dilontarkan oleh Ina Rosalina Kepala Subdit Pendidikan Kementerian Kesehatan yang hadir mewakili Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek. Menurutnya, pendirian rumah sakit siaga bencana harus terbangun karena dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat. “Untuk mendukung itu pihak kemenkes telah membangun pusat komando nasional pelayanan kegawat daruratan selama 24 jam di nomor telepon 119,” ucapnya.
Seminar dan lokakarya tersebut turut dihadiri oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher Parasong, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Perwakilan dari Kedutaan Besar Australia Jakarta Natalie Khohean.
Di sela-sela Seminar dan Lokakarya yang berlangsung Gedung Nusantara V, Komplek MPR/DPR RI itu dilakukan penandatanganan dukungan untuk Program Rumah Sakit dan Komunitas Siaga Bencana. (Ribas)

Exit mobile version