Gubernur Bengkulu Curhat di Pembukaan Rakornas LPCR

BENGKUU, suaramuhammadiyah.id.- Ada yang tidak biasa dengan sambutan Gubernur Bengkulu saat memberikan kata sambutan di pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah (LPCR), Selasa malam,( 6 September 2016).

Bukannya membanggakan  kemajuan daerahnya, saat itu, Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, malah curhat kepada peserta rakornas LPCR tentang ketertinggalan daerahnya.

Di forum itu Ridwan Mukti, menyatakan bahwa dari seluruh desa yang ada di Bengkulu, hanya 52% persen yang sudah terurus, sedangkan yang 48% relatif tidak tertangani. Negara belum bisa hadir secara seutuhnya di 48% desa yang ada. Desa itu masih berkutat dengan permasalahan jalan yang rusak, akrab dengan kemiskinan, juga tertinggal dalam pendidikan. Masih ada  desa yang tidak memiliki SD, kecamatan yang tidak mempunyai SMP, jumlah SMA juga jauh lebih minim.

Menurut pengakuan Ridwan Mukti, Bengkulu memang relatif tidak menjadi tujuan daerah lain. Sangat jarang ada event besar yang digelar di Bengkulu. Oleh karena Gubernur merasa bahagia betul, hari ini hotel dan persewaan kendaraan penuh karena adanya rakernas ini.

Oleh karena itu Gubernur berharap Muhammadiyah bisa menghelat acara Nasional yang lebih besar di Bengkulu. “Saya minta upayakan acara Nasional Muhammadiyah di Bengkulu”, harapnya.

Dengan adanya acara Nasional itu, peserta yang datang dari seluruh tanah air ini bisa bercerita kepada kerabatnya tentang Bengkulu, propinsi tempat tumbuh berkembangnya bunga raksasa raflesia Arnoldi ini.

Walau mengaku sebagai satu dari propinsi termiskin yang ada,  Ridwan Mukti mencoba untuk optimis, dengan dukungan dari civil society yang ada, termasuk Muhammadiyah, berbagai permasalahan itu bisa  teratasi itu.

Di hadapan ketua umum PP Muhammadiyah, gubernur meminta ada kegiatan lain yang bisa digelar di Bengkulu, karena dengan itu bisa menjadi stimulus untuk menggerakkan sektor swasta yang selama ini belum bisa bergerak sesuai harapan.

Kepada Muhammadiyah, Ridwan Mukti juga berharap bisa menyampaikan kesetiaan Bengkulu kepada NKRI, walau saat orde baru, pembangunan difokuskan untuk Sumatra bagian tengah dan setelah reformasi pembangunan hanya difokuskan ke bagian timur (lintas timur), seakan meninggalkan bagian barat.

“Walau begitu Bengkulu akan tetap setia pada NKRI. Tapi, kalau semua memakai baju yang layak, kita juga ingin sama dengan yang lain” harap Ridwan Mukti.

Pembukaan rakornas LPCR itu sendiri dihadiri oleh ketua umum PP Muhammadiyah, ketua MPR Zulkifli Hasan, Mendikbud Prof Muhadjir Effendy, dan beberapa anggota DPR RI serta Ketua PWNU Prof Siradjuddin (Mjr8).

Exit mobile version