ADIWERNA, suaramuhammadiyah.id–– Banyaknya berita kriminal beberapa hari terakhir menjadi keprihatinan tersendiri bagi masyarakat. Mulai dari Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) pada usia anak-anak, narkoba, hingga haji ilegal pastinya sangat disayangkan. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah atau tugas bagi pimpinan organisasi masyarakat tak terkecuali Muhammadiyah dan Aisyiyah.
”Di balik baju Aisyiyah dan Muhammadiyah, Suradadi kotane sing dadi nyatane, tak tunggu kiprahe,” ungkap M. Soleh selaku Camat Adiwerna dalam sambutannya pada Pengajian Umum dalam rangka Pelantikan dan Rakercab PCM dan PCA Adiwerna periode 2015-2020, Ahad (4/9) kemarin.
Pada acara yang berlangsung di aula Panti Asuhan Zaenab Masykur, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Adiwerna dilantik langsung oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Adiwerna. Hadir pula Presiden JPSM (Jaring Pengembang Sekolah Muhammadiyah), Timbul Atmawidjaja, serta tamu undangan dari ranting dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se Kecamatan Adiwerna.
Dalam sambutannya, Soleh menambahkan, fenomena di lingkungan sekitar juga menjadi tugas dan kewajiban pimpinan organisasi masyarakat untuk menanggulanginya. Jangan hanya mengenakan seragam saja, namun juga dituntut kiprahnya langsung di tengah masyarakat.
Orang nomor satu di Kecamatan Adiwerna itu juga mengajak semua pengunjung selaku orang tua khususunya, agar menjaga diri, keluarga dan lingkungan. Sehingga tidak terjadi pada anak-anak kita sebagai generasi masa depan.
Agenda yang mengusung tema ‘Gerakan Pencerahan untuk Adiwerna Berkemajuan’ tersebut menghadirkan M. Yazid Jamil MPd, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah sebagai pembicara. Dalam tausiyahnya, Yazid menjelaskan terkait kegiatan pelantikan yang telah dilaksanakan. Menurutnya, periodesasi harus dilaksanakan dan sesuai AD/ART. Hal itu sesuai dengan QS Al Mudatsir ayat 36. Menurutnya, tambal sulam pimpinan harus ada.
”Ada yang baru dan yang lama masih ada yang menjabat, jadi nggak semuanya diganti, sebagai estafet,” katanya.
Karena itu, lanjut Yazid, seorang muslim dalam berjuang pasti ada yang berhenti. Di sisi lain, ada yang siap menggantikannya. ”Perjuangan kaum muslim tidak boleh berhenti, harus ada pelapis,” tambahnya.
Hal itu juga sesuai dengan firman Allah swt yang menjelaskan bahwa Allah swt menyukai hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya dengan barisan rapi. ”Sebagaimana bangunan yang tersusun dan saling menguatkan,” imbuh Yazid.
Rangkaian acara dimeriahkan penampilan gerak dan lagu anak-anak TK Aisyiyah Permata Hati (APEHA) Adiwerna. Usai pengajian umum, dilanjutkan rapat kerja cabang (Rakercab). (Ela/MPI Kabupaten Tegal)