Rahasia Usia Panjang Muhammadiyah

Rahasia Usia Panjang Muhammadiyah

BENGKULU, suaramuhammadiyah.id,- Beberapa tahun yang lalu, PP Muhammadiyah diundang suatu perkumpulan di Malaysia untuk membagi  rahasia umur panjangnya.  Sebelumnya mereka sudah hadir di PP Muhammadiyah Jakarta dan juga Yogyakarta, juga datang ke beberapa daerah basis Muhammadiyah.

Tidak puas dengan itu, mereka kemudian mengundang PP Muhammadiyah ke sana untuk melihat kiprah mereka di Malaysia, berapa pun rombongan PP Muhammadiyah juga karyawan PP Muhammadiyah akan dibiayai karena mereka benar-benar ingin tahu rahasia mengapa Muhammadiyah bisa bertahan satu abad lamanya.  Bagi mereka itu hal yang luar biasa dan pasti ada  rahasianya.

Kisah di atas diceritakan oleh Ketua PP Muhammadiyah, H A Dahlan Rais saat menyampaikan pidato milad Muhammadiyah ke-107 di halaman gedung Kiai Ahmad Dahlan, Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu, 7 September 2016.

Di hadapan warga Muhammadiyah Bengkulu yang berjubel itu,  Dahlan Rais menyatakan kalau pada awalnya dirinya sendiri juga bingung tentang apa rahasia, apa yang harus dibagi itu. Karena sebelumnya tidak ada yang dirahasiakan. Apa yang dilakukan Muhammadiyah sudah diketahui banyak orang. “Apa masih ada rahasia lagi?” tanyanya.

Namun, kemudian Dahlan Rais ingat qaul hikmah bahwa  sesuatu yang tidak berguna akan lenyap, sedang yang bermanfaat akan bertahan di muka bumi. Di sini, inilah rahasia panjang umurnya Muhammadiyah. Muhammadiyah hadir dengan memberikan manfaat, maka bisa bertahan dan awet.

Selain itu, Muhammadiyah juga konsisten dalam menjaga tiga hal. Islam, dakwah, dan Tajdid. Karena itulah gerak Muhammadiyah. Islam yang menghadirkan kedamaian, ketentraman, dan guyup rukun.

Guuyup rukunnya Muhammadiyah itu terbukti nyata, 179 PTM semua baik gak ada konflik yang berarti. Sedangkan yang lain,  baru punya beberapa amal usaha sudah bertengkar terus.

Di Muhammadiyah, kata Dahlan Rais, selama satu abad gak ada cerita Muhammadiyah Perjuangan atau PWM tandingan. Islam yang rahmatan Lil lamin, yang egaliter.

Sedangkan dakwah adalah mengubah keadaan ke arah yang lebih baik, minadulumati  ilaa nurr. “Kita ingin bangsa ini tidak seperti sekarang ini.  yang darurat narkoba yang vaksin pun dipalsu,” kata Dahlan Rais.

Tajdid adalah berkemajuan. Ini adalah rumusan Muhammadiyah yang asli yang 100 tahun lalu Islam yang berkemajuan itu sudah ada.  Islam itu unggul, tapi kita harus jujur kalau saat ini kita sedang dalam buritan. “Maka kita harus sadar pada ketertinggalan ini,” tandas Dahlan Rais (Mjr8).

Exit mobile version