• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Potensi Besar Media-Media Muhammadiyah Belum Terkonsolidasi

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
11 September, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Potensi Besar Media-Media Muhammadiyah Belum Terkonsolidasi
Share

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id—Direktur Suara Muhammadiyah Deni Al-Asy’ari mengatakan bahwa para pelaku media-media di Muhammadiyah belum memiliki kesadaran untuk melakukan konsolidasi. Sehingga, meskipun secara kuantitas media tidak sedikit, namun tidak memiliki kekuatan sebagai pembentuk opini public.

“Media-media itu belum terkonsolidasi dan belum muncul kesadaran untuk menggunakan media sebagai alat perjuangan,” ujar Deni Al Ays’ari dalam salah satu sesi materi Darul Arqam Madya (DAM) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Sleman, di BLK PAY Yogyakarta, Ahad (11/9).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Keadaan media-media Muhammadiyah yang seperti ini, dikatakan Deni, sebagai sikap euforia kebebasan di era reformasi. Namun belum menjadi sebuah alat perubahan. Padahal, Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat besar dengan memanfaatkan jaringan dan struktur Muhammadiyah yang tersebar hingga cabang dan ranting di seluruh Indonesia.

Deni menambahkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang memiliki jaringan dan struktur yang sangat luas itu harusnya memiliki Kantor Berita Muhammadiyah (KBM). KBM itu nantinya menjadi dapur produksi berita-berita dengan perspektif Muhammadiyah. Sehingga opini yang dirancang dan dibentuk mampu memberi alternatif framing dari media mainstream.

“Umat Islam termasuk Muhammadiyah masih sebagai konsumen media, bukan sebagai produsen media. Produsen yang menguasai media adalah mereka yang non-muslim,” kata Deni menggambarkan bahwa media-media umat Islam termasuk Muhammadiyah selama ini hanya mereproduksi ulang berita-berita yang diolah di dapur media-media mainstream.

Menurut Deni, saat ini terjadi oligopoly media di Indonesia. Sebuah survei menyebut data jumlah media cetak hingga tahun 2012 mencapai 1706, radio 1248 dan 76 media elektronik atau TV. Namun, keseluruhan media itu hanya dimiliki oleh 12 kelompok kepemilikan. Jika dikerucutkan, 12 kelompok kepemilikan itu hanya dimikili oleh lima pemilik saham terbesar. Sehingga keberadaan media sangat bergantung pada framing yang subjektif. (Ribas)

Tags: Deni Al-Asy'ariMediamuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Pesan Pesan Ahmad Dahlan di Pawai Ta’aruf Olimpiade Budaya Jawa

Pesan Pesan Ahmad Dahlan di Pawai Ta’aruf Olimpiade Budaya Jawa

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In