FLORIDA. suaramuhammadiyah.id- Pelaku pembakaran Islamic Centre Fort Pierce Florida yang juga digunakan untuk masjid jelang Idul Adha ternyata seorang Hispanic. Ini terungkap dari video yang dirilis kepolisian Florida. Akibat kebakaran tersebut, shalat Ied dipindah ke masjid lain.
Kepolisian AS telah merilis sebuah video CCTV yang menangkap gambar pelaku pembakaran gedung Islamic Center Fort Pierce, yang juga merupakan masjid di Florida.
Klik untuk melihat video.
Kebakaran tersebut terlihat sekitar pukul 12.31 malam waktu setempat, beberapa jam setelah peringatan 15 tahun tragedy WTC yang bersamaan dengan jatuhnya hari Idul Adha. Api akhirnya bisa dipadamkan pada pukul 5 pagi waktu setempat. Gedung yang juga digunakan sebagai masjid tersebut rencananya akan digunakan pada Senin pukul 9 pagi untuk shalat idul adha. Namun, karena insiden tersebut, jamaah pun dialihkan ke masjid lain.
Setelah melakukan pemadaman pada Senin sore, polisi menemukan dugaan bahwa pelaku diketahui bahwa pelaku merupakan pria kulit putih atau hispanik. Video tersebut menangkap gambar seseorang mendekati sisi sebelah timur sejenak sebelum api terlihat. Polisi setempat mengatakan bahwa Ia terlihat sedang membawa kertas dan botol berisi cairan. Sosok tersebut, dilansir dari Washington Post, datang ke lokasi kejadian pada 11.40 malam dengan mengendarai Harley Davidson-style serta mengenakan jeans dan penutup kepala khas militer.
Masjid tersebut kemudian diketahui merupakan tempat ibadah yang juga didatangi oleh Omar Mateen dan keluarganya. Omar merupakan pelaku penembakan di klub Gay yang mayoritas didatangi oleh para pria hispanik, beberapa pekan lalu.
Wilfredo Amr Ruiz, seorang juru bicara dari dewan hubungan American–Islamic di Florida dalam konferensi pers mengatakan bahwa keluarga Omar Mateen sering datang beribadah di masjid tersebut, walaupun Omar tidak.
Petugas masih menyelidiki apa motif pelaku. Apakah merupakan kejahatan yang berbasis kebencian agama dan ras, ataukah motif yang lain. David Thompson, anggota kepolisian setempat mengatakan dalam konferensi pers bahwa sementara pihaknya tidak ingin berspekulasi tentang motif pelaku penbakaran tempat ibadah itu.
“Kita semua tahu bagaimana pengaruh dari peringatan 9/11. Apakah ada kaitannya? Kami tidak ingin berspekulasi, namun hal tersebut terlintas di benak kami. Ini adalah tragedy yang menyedihkan, bukan hanya untuk komunitas Islamic Center tapi juga kami semua,” tuturnya kepada ABCNews mengenai pembakaran tempat ibadah itu.
Ahmed Bedier, seorang Muslim dan juga presiden United Voices for America, menegaskan untuk bersama-sama menghadapi insiden ini,“Penyerangan kepada tempat ibadah manapun sama saja dengan penyerangan di seluruh tempat ibadah,” tegasnya (Th/e).