MAKASSAR, suaramuhammadiyah.id—Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan program Community TB-HIV Care menginisiasi pembentukan Komunitas Masyarakat Peduli Tuberculosis Resisten obat (KMP TB-MDR). Komunitas yang diberi nama ASA ini dibentuk dalam rangka meningkatkan peran serta ormas dan kelompok masyarakat lainnya untuk penaggulangan penyakit TB, khususnya TB MDR atau jenis Tuberculosiis kebal obat.
“Penyakit TB ini seakan terus bertansformasi baik dari segi persebarannya maupun dari jenis dan kekebalannya, sehingga kita juga mesti inovatif dalam penaggulangannya. Harapannya komunitas ini hadir untuk fokus pada sosialisasi pencegahan TB dan pendampingan bagi penderita agar mau berobat dan tetap memiliki harapan hidup,” kata Junaeda Rasyad, M Kes, Ketua Majelis Kesehatan PW Aisyiyah Sulsel di Makassar, Minggu (18/09).
Menurut dia, pendampingan TB-MDR dianggap penting karena TB masih merupakan masalah kesehatan yang sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian. Khusus TB-MDR, lebih kronis lagi karena ia telah kebal obat sehingga tingkat resikonya juga lebih tinggi. Pengobatannya pun harus dilakukan dengan suntik setiap hari di rumah sakit khusus selama dua tahun penuh.
“Pendampingan TB-MDR sedianya sejak tahun 2014 lalu telah kami lakukan dengan menghadirkan tiga pasien supporter (PS) yang bertugas khusus untuk mensupport dan mendampingi pasien TB-MDR berobat di RS Labuang Baji. Masing-masing dari ketiga PS ini hanya sanggup mendampingi empat pasien saja, sementara jumlah pasien TB-MDR di rumah sakit tersebut kini telah mencapai 60 pasien. Masih banyak yang belum terdampingi, padahal yang didampingi saja masih ada yang putus berobat,” jelas Junaeda.
Sementara itu, Koordinator program TB Care Sulsel, Wahriadi menjelaskan bahwa komunitas ini dihadirkan berbeda dengan komunitas TB yang telah ada sebelumnya. Tetapi ia menegaskan, KMP ini konsen pada isu TB-MDR yang kini terus semakin bertambah di Sulsel.
Pembentukan KMP ini sendiri dilakukan melalui rapat berasama Aisyiyah, program TB Care, pasien supporter atau pendamping TB MDR, perawat bagian TB Rumah Sakit Labuang Baji, serta beberapa anggota NGO TB-HIV, yang dilaksanakan di Aula Pusdam Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, pada Sabtu lalu.