Menjaga Konsistensi Ketaatan dan Kepatuhan

Menjaga Konsistensi Ketaatan dan Kepatuhan

BANJARMASIN, suaramuhammadiyah.id–Setiap kali umat Islam merayakan Idul Adha maka tidak akan pernah terlepas dari dua peristiwa nan Agung yang disyariatkan dalam Islam, yaitu pertama, kewajiban ibadah haji bagi orang-orang yang memiliki kemampuan, Kedua, disyariatkannya menyembelih hewan kurban. Hal tersebut dikemukakan Ustadz H Mairijani MAg dalam khutbah Idul Adha 1437 H pada hari Senin (12/9) yang lalu di halaman Masjid Muhammadiyah Al Mukhlisin Banjarmasin.

Lebih lanjut Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin tersebut menguraikan bahwa kedua hal itu disebut oleh Allah dalam al-Qur’an sebagai salah satu dari syiar-syiar agama yang harus dihormati dan diagungkan oleh hamba-hamba-Nya sebagai bukti ketaqwaan kepada Allah Swt. Dalam khutbahnya juga diutarakan bahwa Ibrahim As telah menunjukkan suri tauladannya berupa ketaatan kepada Allah Swt.

Paling tidak terdapat dua peristiwa besar yakni pada episode awal terjadi peristiwa, tatkala Allah memerintahkan Nabi Ibrahim agar menempatkan istrinya Hajar dan anaknya Ismail (yang kala itu masih menyusu), di Mekkah al-mukarramah (yang dahulunya bernamakan pegunungan Faran), maka Ibrahim menaati perintah Allah tersebut. Peristiwa selanjutnya ketika Allah Swt menyampaikan wahyu kepada Nabi Ibrahim lewat Ar Ru’yah Ash Shadiqoh (mimpi yang benar) agar menyembelih anaknya Ismail.

Dosen Agama Islam pada Politeknik Banjarmasin tersebut menyampaikan dalam penghujung khutbahnya, berdasarkan dua peristiwa besar di atas, betapapun perintah itu sangat-lah berat dan mengharukan. Keluarga Ibrahim As mampu menunjukkan ketaatannya dan kedekatan yang totalitas kepada Allah atas perintah tersebut. Tetapi pada akhirnya kedekatan (kurban) yang dilakukan oleh keluarga Ibrahim As menghasilkan buah kesuksesan bahkan menjadi pelajaran dan ibadah bagi kita umat Nabi Muhammad Saw.

”Begitulah seharusnya keluarga-keluarga muslim, menjaga konsistensi ketaatan dan menempatkan kewajiban serta kepatuhan kepada Allah Swt di atas segala-galanya,” ujarnya.

Mubaligh muda tersebut dalam pesan khutbahnya mengajak kepada seluruh jamaah agar ketaatan dan kepatuhan kepada Allah Swt harus diletakkan di atas kecintaan kepada kedudukan, kesenangan dan kebanggaan lainnya. (Abdul Khaliq/MPI PWM Kalsel/Foto: Mairijani)

Exit mobile version