YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah–Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman akhirnya mengumumkan dan menetapkan tiga provinsi sebagai destinasi wisata halal Indonesia. Ketiga propinsi itu adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.
“Khusus wisata halal, Kementeriaan Pariwisata telah menetapkan tiga provinsi di Indonesia sebagai destinasi wisata halal, yakni Sumatera Barat, Aceh, dan NTB,” kata Dadang didampingi Wakil Guibernur NTB H Muhammad Amin dan Ketua DPP Asita Asnawi Bahar di sela-sela ajang Internasional Halal Travel Fair (IHTF) di Mataram, Rabu (21/9).
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat atas penghargaan yang diterima oleh Sumbar, NTB dan Aceh. Dia mengingatkan agar selalu mengkalibrasikan diri dengan global standart. “Jika ingin menjadi global player, harus bisa mengikuti global standart,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI dalam menyemangati tiga propinsi itu.
Dalam rangka pengembangan ketiga destinasi wisata halal tersebut, Kementerian Pariwisata, kata Dadang, meminta dukungan semua pihak termasuk Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita). Mengingat, pariwisata tergantung pelaku usaha, baik yang menyangkut biri perjalanan, pusat oleh oleh, akomodasi. Terlebih lagi dalam menghadapi persaingan dengan negara luar terutama negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
“Makanya kita harapkan Asita tetap kompak. Karena persaingan kita dengan negara-negara tetangga. Kalau tidak ada kerja sama target kunjungan 20 juta wisatawan seperti yang yang ditargetkan presiden tidak akan tercapai,” tegasnya agar tiga propinsi ini juga kompak.
Sementara itu, dalam penghargaan Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016, juga didominasi oleh tiga propinsi tersebut. “Penghargaan Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016 didominasi Sumatera Barat dan NTB, lalu disusul Aceh. Pilihannya makin banyak dan berkualitas,” terang Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H), Riyanto Sofyan, Rabu (21/9).
Dari tiga propinsi tersebut, NTB mendapat empat gelar terbaik, masing-masing dari kategori Resort Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, dan Kuliner Halal Khas Terbaik.
Sumatera Barat yang juga bagian tiga propinsi yang ditunjuk tak mau kalah. Empat gelar juga mampu disambarnya. Dari mulai kategori Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik, Destinasi Wisata Halal Terbaik, Restoran Halal Terbaik, dan Destinasi Kuliner Terbaik, berhasil disambar Sumbar.
Sementara Aceh yang juga bagian dari tiga propinsi yang ditunjuk, kebagian tiga gelar bergengsi. Kategori Bandara Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, dan Daya Tarik Wisata Terbaik, sukses disambar Aceh di Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016.
Keberagaman destinasi dan kekayaan budaya Nusantara, merupakan modal utama yang tidak dimiliki negara lain. “Dari data Global Muslim Tavel Index (GMTI, 2016), Indonesia ada di peringkat 4 dalam ‘Top 10 Halal Friendly Holiday Destination’ di dunia. Dengan global leadership, pemasaran dan promosi, serta pengembangan destinasi dan kelembagaan, saya yakin pariwisata Indonesia bisa cepat naik ke nomor satu dunia,” papar Riyanto menyamangati pengelola destinasi wisata halal (Ribas).