SULSEL, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sulawesi Selatan melakukan audiensi untuk dengar pendapat penanggulangan penayakit Tuberculosis dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel di Ruang Rapat Komisi E DPRD Sulsel, Makassar, Jum’at (23/9) kemarin.
Kunjungan dan dengar pendapat ini dilakukan oleh Aisyiyah dalam rangka membangun komitmen dan kesadaran bersama untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik khususnya dalam menanggulangi penayakit tuberculosis.
Kepala Program TB‘Aisyiyah Sulsel, Junaeda Rasyad, mengungkapkan bahwa kehadiran Aisyiyah dalam penaggulangan penayakit TB telah dilakukan sejak tahun 2009. Namun, sambung Junaeda hingga saat ini penyakit ini terus berkembang sehingga membutuhkan peran dari semua elemen dalam penaggulangannya.
“Maksud kunjungan kami ke DPRD adalah upaya membangun persepsi yang sama dalam pemberantasan penayakit TB ini, khususnya dalam peningkatan alokasi anggaran dan Perda TB di Sulsel,” katanya di hadapan para Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Jum’at (23/09).
Junaeda menjelaskan, bahwa saat ini perhatian juga bukan hanya pada TB reguler, tapi juga ada TB-HIV dan TB-MDR dengan resiko yang lebih tinggi. Bila hal ini tetap dibiarkan maka bisa berimbas pada perekonomian di Sulsel, karena 80 % dari penderita TB merupakan usia produktif dengan usia 15-55 tahun.
“Di Sulsel pada tahun 2016 ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kasus TB mencapai angka 13.025 termasuk diantaranya 595 kasus TB anak. Sementara yang terduga kebal obat sebanyak 842, dengan jumlah kasus TB kebal terhadap obat terkonfirmasi sebanyak 123 kasus, dengan yang diobati 98 kasus. Untuk Pasien TB dengan HIV positif yang mendapatkan pengobatan HIV 56%,” papar Junaeda.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Marzuki Wadeng dalam tanggapannya, mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik inisiasi Aisyiyah ini dalam penaggulangan TB sebagai penayakit menular.
“Kami menampung aspirasi dari Aisyiyah, dan untuk dorongan peningkatan anggaran maupun Perda akan kita konsultasikan dengan Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Audiens ini sendiri diikuti oleh Wakil Ketua PWA Sulsel, Hj Misbahu Abdullah, Ketua Mejlis Kesehatan PWA yang juga Kepala Program TB Care, Junaeda Rasyad, serta beberapa dari pengelola program TB Care Sulsel. Mereka diterima Ketua Komisi E, Marzuki Wadeng, Wakil Ketua, Syaharuddin Alrif dan sejumlah anggota lainnya (Kasri Riswadi).