Internasionalisasi Kampus, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Launching Lembaga Upgrading Skill

Internasionalisasi Kampus, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Launching Lembaga Upgrading Skill

SUARAKARTA, Suara Muhammadiyah–Satu lagi gebrakan dilakukan oleh STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta yang saat ini telah memasuki umur ke empat sejak berubah bentuk pada 14 September 2012 yang lalu, dalam upaya pengembangan institusi. Di bawah kepemimpinan Ketua STIKES Weni Hastuti, terobosan demi terobosan telah dilakukan STIKES PKU dalam usaha menyejajarkan dirinya dengan institusi sejenis yang sudah berdiri jauh sebelumnya.

Upaya terobosan yang telah dilakukan diantaranya melalui pencanangan internasionalisasi kampus dalam bentuk menjalin kerjasama yang lebih luas dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri seperti Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan Philipina, melalui kegiatan Student Exchange, Joint Research, dan Expert Lecture. Bukan hanya itu saja, dalam kesempatan disela-sela acara WISUDA XXI, satu lagi catatan prestasi telah ditorehkan melaui Launching Lembaga Upgrading Skill bagi calon TKI perawat dan care worker yang semakin memperkuat nuansa internasionalisasi di STIKES PKU. Launching Lembaga Upgrading Skill tersebut akan dilakukan oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI drg. Elia Rosalina Sunityo, MARS.

Baca: STIKES Muhammadiyah Klaten Mewisuda 309 Mahasiswa, Wisudawan Terbaik Peroleh Beasiswa

Disampaikan Ketua STIKES PKU mengatakan bahwa ditunjuknya STIKES PKU sebagai pengelola Lembaga Upgrading Skill oleh BNP2TKI merupakan satu bukti kepercayaan pemerintah kepada STIKES PKU. Untuk mendapatkan lisensi sebagai pengelola Lembaga Upgrading Skill harus memenuhi beberapa standar  seperti standar akreditasi, standar trainer, standar asrama, dan standar laboratorium.

“Kami yakin, kedepan Lembaga Ini mampu menyedot animo masyarakat khususnya lulusan perawat dan bidan yang ingin bekerja ke luar negeri sebagai perawat atau care worker, mengingat program yang ditawarkan adalah pengiriman tenaga kerja dengan skema G to P (Government to Private). Dengan skema ini tentu para perawat atau bidan yang akan bekerja ke luar negeri akan semakin mantap dan yakin karena melalui jalur resmi dari Pemerintah. Disamping itu, bagi para peserta pelatihan di Lembaga Upgrading Skill ini juga memiliki peluang untuk mendapatkan subsidi biaya pelatihan dari pemerintah,” jelas Weni.

Baca: Mahasiswa Thailand, UNDIP dan STIKES PKU Muhammadiyah Memasak Bersama

Lembaga Upgrading Skill STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta merupakan satu divisi di bawah Penjaminan Mutu dan Pengembangan Institusi. Ketua Penjaminan Mutu dan Pengembangan Institusi yang sekaligus sebagai Direktur Lembaga Upgrading Skill, Anis Prabowo, menjelaskan  bahwa Lembaga Upgrading Skill bertujuan untuk menyiapkan calon TKI khususnya perawat dan care worker yang akan bekerja di wilayah Timur Tengah.

“Melalui Lembaga Upgrading Skill, calon TKI perawat dan care worker akan diberi pelatihan-pelatihan untuk mempersiapkan mereka agar lolos dalam seleksi recruitment oleh user, serta mepersiapkan mereka dengan budaya kerja di Negara tujuan. Materi pokok yang akan dilatihkan meliputi  pelatihan skill keperawatan, Bahasa Inggris dan Arab, serta adaptasi social budaya”, jelas Anis.

Lebih lanjut Anis menjelaskan bahwa lembaga Upgrading Skill ini bukan hanya untuk alumni STIKES PKU, tapi terbuka juga untuk alumni perguruan tinggi kesehatan yang ada wilayah Solo dan sekitarnya. Bertindak sebagai trainer dalam lembaga ini adalah para trainer yang telah memiliki sertifikat TOT yang berasal dari beberapa perguruan tinggi kesehatan di wilayah Solo dan sekitarnya.

Baca: Hadapi Persaingan, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Bekali Mahasiswa dengan Pelatihan Soft Skill

“Setelah Launching secara resmi lembaga upgrading skill oleh BNP2TKI ini, direncanakan akan segera dilakukan sosialisasi secara luas kepada seluruh perguruan tinggi kesehatan yang memiliki prodi perawat atau bidan, serta kepada organisasi profesi perawat (PPNI) atau bidan (IBI), sehingga diharapkan mampu mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga perawat Indonesia ke luar negeri, khusunya Negara Timur Tegah”, pungkas Anis.

 

Exit mobile version