SURAKARTA, Suara Muhammadiyah–Ada yang spesial dalam Wisuda XXI STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta tahun ini. Dari total 170 wisudawan, 100 wisudawan prodi DIII Keperawatan telah mengantongi sertifikat pengalaman magang kerja di rumah sakit. Proses magang yang dijalani selama dua bulan tersebut diawali setelah mereka dinyatakan lulus dalam proses yudisium. Dengan adanya sertifikat pengalaman magang yang sudah dikantongi para wisudawan ini tentu akan semakin meningkatkan daya saing wisudawan dalam persaingan di dunia kerja.
Menurut Kepala Lembaga Pengembangan Institusi, Anis Prabowo, program magang ini merupakan pengembangan lanjut dari penandatanganan MoU antara STIKES PKU dengan 8 rumah sakit PKU Muhammadiyah se Solo Raya (Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Kartasura, Klaten dan Boyolali).
“Salah satu kelebihan STIKES PKU dari institusi pendidikan yang sejenis lainnya adalah kami memiliki jaringan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang tersebar di hampir seluruh kota dan kabupaten. Kami menangkap peluang ini diantaranya dalam bentuk kegiatan magang kerja bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sambil menunggu porses wisuda,” terangnya.
Baca: Uji Kompetensi DIII Keperawatan Indonesia di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Disampaikan Weny Hastuti MKes, tujuan yang hendak dicapai melalui proses magang kerja ini, ada dua yang utama yaitu: Untuk mengadaptasikan para lulusan dengan budaya kerja, khususnya di lingkungan rumah sakit PKU Muhammadiyah, dan untuk mendekatkan lulusan dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang diharapkan sebagai penyerap terbesar lulusan STIKES PKU.
Lebih lanjut Weni Hastuti menjelaskan bahwa melalui kegiatan magang ini, selain untuk mahasiswa, sebenarnya rumah sakit juga ikut diuntungkan. Dengan adanya proses magang, rumah sakit mendapat tambahan tenaga fungsional perawat yang dapat membantu operasional rumah sakit, mengingat yang mengikuti magang adalah mereka yang memang sudah lulus dan siap kerja. Disamping itu, dengan proses magang ini semakin memudahkan rumah sakit dalam proses reruitmen, karena selama proses magang juga dilakukan penilaian terhadap kinerja peserta magang. Dengan ini rekruitmen perawat akan lebih mendekati kebutuhan yang diinginkan rumah sakit daripada hanya sekedar penialaian secara portofolio.
Hasil evaluasi dari proses magang ini ternyata cukup menggembirakan. Dari delapan rumah sakit PKU yang digunakan untuk magang, semua memberikan evaluasi yang positif terhadap kegiatan magang ini. Beberapa rumah sakit bahkan merasa sangat terbantu dengan kehadiran peserta magang dari STIKES PKU dan mengapresiasinya dengan memberikan insentif kepada peserta magang. Bukan hanya berhenti sampai di situ, hampir semua rumah sakit menyatakan sudah mengantongi nama nama peserta magang yang akan mereka rekrut sebagai karyawan setelah mereka diwisuda. “Calon wisudawan perawat yang sudah diinden rumah sakit diperkirakan mendekati 50% dari total wisudawan”, ungkap Weni Hastuti.
Baca: STIKES PKU Muhammadiyah dan BP3TKI Jateng Jalin Kerjasama
“Kegiatan memagangkan lulusan di rumah sakit PKU sudah kami lakukan pada masa awal-awal lulusan STIKES PKU yang saat itu masih berbentuk AKPER PKU. Hanya bedanya kalau dulu hanya menggunakan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta saja, sedangkan proses magang kali ini lebih diperluas lagi di 8 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah se Solo Raya”, jelasnya.
Weni juga menambahkan bahwa bentuk kegiatan magang bagi lulusan STIKES PKU di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah ini, saat ini dijadikan blue print bagi pengembangan kerjasama antar pendidikan dan rumah sakit yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah di wilayah Jawa Tengah.
“Kami sangat yakin, dengan kegiatan magang bagi calon lulusan STIKES PKU ini disamping akan meningkatkan daya saing lulusan kami, juga akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada STIKES PKU, karena kami bukan hanya menghasilkan lulusan, tapi juga mencari terobosan dalam mencarikan lahan kerja bagi lulusan”, imbuhnya.