JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pidato Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, Prof Din Syamsuddin di hadapan para tokoh dunia dalam acara Dialogue on Religion and Culture, di Assisi, Italia, pada 20 Sep 2016 lalu menuai banyak apresiasi.
Dialog yang diprakarsai Komunitas Santa Egido, sebuah ormas orang awam Katholik sedunia itu dihadiri oleh para tokoh berbagai agama, Paus Fransiscus, Wakil Syaikh Al-Azhar, Sekjen Dewan Gereja Sedunia, dan Patriach Gereja-gereja Ortodoks Kristen, serta tokoh-tokoh Buddha, Hindu, dan lain-lain termasuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Wakili Delegasi Muslim, Inilah Isi Pidato Din Syamsuddin di Hadapan Paus Fransiscus dan Tokoh Agama Dunia
Pidato Din Syamsuddin yang menyampaikan tentang pesan-pesan damai Islam itu diapresiasi Sekertaris Dewan Nasional Setara Institute Romo Benny Susetyo. Romo Benny menyebut, kerukunan umat beragama di Indonesia memang seharusnya menjadi contoh bagi dunia Internasional. Dikarenakan kerukunan Indonesia dibangun atas dasar Pancasila.
“Upaya di lakukan pak Din syamsudin dalam rangka menerapkan nilai pancasila. Mendorong negara hadir menjaga kemajemukan dan kebersamaan sudah lama menjadi cara berpikir bertindak bernalar bangsa ini,” ujar Romo Benny, pada Kamis (22/9).
Din Syamsuddin: Komitmen Terhadap Perdamaian Adalah Tanggungjawab Seluruh Umat Manusia
Menurut Romo, Indonesia tak secara instan menjadi negara yang toleran. Sebab, sikap toleran Indonesia dipupuk lewat landasan Pancasila yang penuh filosofi. Keberadaan nilai-nilai Pancasila sebagai kekuatan pemersatu bangsa harus terus dirawat dan dihidupkan dalam kehidupan berbangsa.
“Pancasila menyatukan perbedaan karena Pancasila kekuatan kita sebagai bangsa yang plural. Dia (Pancasila) menjadi pondasi rumah bersama meskipun berbeda agama, etnis, ideologi serta warna kulit disatukan oleh kesadaran yang sama. Ini di puji Paus Fransiskus bangsa ini memiliki pancasila,” tuturnya.
Wapres JK Resmikan Pesantren Din Syamsuddin
Romo Benny setuju dengan pidato Din yang memaparkan tentang pentingnya menjaga perdamaian. Termasuk pesan bahwa semua agama sebenarnya membawa nilai perdamaian. Romo Benny juga mengakui bahwa Din merupakan tokoh muslim yang berupaya mewujudkan perdamaian bagi dunia, tidak hanya dalam lingkup Indonesia.
“Ditekankan penting agama menghentikan kekerasan dan berupaya menciptakan dunia beradabab. Kerukuan di Indonesia dipuji oleh Paus Fransiskus, Indonesia menjadi contoh bangsa lain,” papar Romo Benny (Ribas).