JAKARTA, Suara Muhammadiyah—Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017 akan menjadi panggung bagi walikota dan wakil walikota petahana. Walikota Hayadi Suyuti yang berpasangan dengan Heroe Poerwadi diusung oleh Partai Golkar, PAN, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Sementara wakil walikota Imam Priyono yang berpasangan dengan Achmad Fadli diusung oleh PDIP, partai Nasdem dan PKB.
Kepastian hanya ada dua paslon dalam pilkada Yogyakarta 2017 didapat dari hasil resmi yang mendaftar ke KPU hingga batas terakhir waktu pendaftaran calon. Pasangan Imam-Fadli telah mendaftar di KPU kota pada hari Rabu, 21 September 2016. Sedangkan Haryadi-Heroe mendaftarkan ke KPU Kota Yogyakarta pada Jumat, 23 September 2016.
Meskipun akan saling berhadapan dalam pilkada, kedua pasangan calon berkomitmen untuk tetap bergandengan tangan dan mengedepankan persaingan sehat. Tugas-tugas negara sebagai walikota dan wakil walikota juga akan mereka tuntaskan dan jalankan dengan maksimal.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, walikota dan atau wakil walikota yang akan berkampanye harus mengajukan cuti. “Saya pun siap cuti dan semoga pejabat Wali Kota bekerja sesuai dengan rel yang ada,” ungkap Haryadi.
Dalam prosesi pilkada nanti, pasangan Imam Priyono-Achmad Fadli akan mempopulerkan jargon ‘Bermanfaad’. Merupakan singkatan dari ‘Bersama Imam dan Achmad’. Sementara pasangan Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi menggunakan jargon ‘Haroem’, yang merupakan singkatan dari ‘Haryadi dan Heroe untuk Menang’.
Kedua pasangan calon menunjukkan sikap optimis akan menang. Dari kubu Haryadi-Heroe misalnya ditunjukkan oleh Ketua DPW PAN DIY, Nazaruddin, yang menyebut dukungan koalisi enam partai modal utama untuk memenangkan pasangan Haryadi-Heroe. “Insya Allah menang,” ujarnya.
Sikap optimis juga ditunjukkan tim sukses Imam-Fadli, Eko Suwanto, mengatakan dengan gotong royong segenap kader PDIP dan partai pendukung atau pengusung sanggup melawan koalisi partai yang banyak. “Kuncinya kan dekat dengan masyarakat, hati masyarakat kota Yogyakarta,” kata Eko.
Sekilas, baik Wali Kota Haryadi Suyuti dengan Wakil Wali Kota Imam Priyono memiliki peluang yang sama kuat dalam pesta demokrasi tahun depan. Keduanya memiliki basis massa berbeda di kota istimewa itu (Ribas).