• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Taufik Ismail: Waspadai Kebangkitan Komunisme Gaya Baru

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Maret, 2020
in Sajian Utama
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Taufik Ismail: Waspadai Kebangkitan Komunisme Gaya Baru

Taufiq Ismail Kompas/Frans Sartono (XAR)

Share

Komunisme telah melakukan 4 kali kudeta di Indonesia. Keempatnya gagal. Meski gagal, komunis berusaha bangkit di Indonesia. Upaya untuk merehabilitasi diri sudah mereka lakukan, bahkan meminta pemerintah untuk minta maaf.

Untuk memperbincangkan hal ini, Lutfi Effendi dari Suara Muhammadiyah menghubungi Sastrawan Taufik Ismail. Ia merupakan penggagas Manifes Kebudayaan untuk mengimbangi Lekra yang menginduk pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Berikut ini hasil perbincangan yang dikemas dalam bentuk dialog:

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Komunisme telah diharamkan di Indonesia melalui  Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 akankah mereka bangkit lagi di Indonesia?
Ya mereka muncul lagi, paling tidak sudah terdeteksi tahun 2014. Komunisme Gaya Baru (KGB) saat itu mulai mengibarkan bendera merah. KGB  atau Neo-PKI itu masih mengusung ideologi komunis yang sudah tidak laku lagi dijual di dunia ini. Dan mereka terus berusaha untuk hidup dan diakui pemerintah.

Apakah yang mereka perjuangkan saat ini?
KGB dengan nyinyir mengulang-ulang bahwa mereka dizalimi, tidak pernah mengakui bahwa sebelumnya PKI meneror umat Islam, melakukan pembunuhan-pembunuhan yang keji. Itu tidak pernah diakui.
Padahal aksi senantiasa diikuti reaksi. Yang disebut selalu reaksi, yang dipersalahkan senantiasa reaksi. Pembohongan ini dilakukan terus-menerus: aksi tidak pernah disebut, apalagi diakui.
Kemudian, dalam jalur di luar logika normal ini, KGB menuntut bahwa sama sekali tidak cocok dengan akal waras.

Page 1 of 3
123Next
Tags: KomunismemuhammadiyahTaufik Ismail
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Sikapi Paham Radikal dan Bisnis Buku, Mendikbud Akan Tata Ulang Buku Teks Pelajaran

Sikapi Paham Radikal dan Bisnis Buku, Mendikbud Akan Tata Ulang Buku Teks Pelajaran

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In