Komunisme telah melakukan 4 kali kudeta di Indonesia. Keempatnya gagal. Meski gagal, komunis berusaha bangkit di Indonesia. Upaya untuk merehabilitasi diri sudah mereka lakukan, bahkan meminta pemerintah untuk minta maaf.
Untuk memperbincangkan hal ini, Lutfi Effendi dari Suara Muhammadiyah menghubungi Sastrawan Taufik Ismail. Ia merupakan penggagas Manifes Kebudayaan untuk mengimbangi Lekra yang menginduk pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Berikut ini hasil perbincangan yang dikemas dalam bentuk dialog:
Komunisme telah diharamkan di Indonesia melalui Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 akankah mereka bangkit lagi di Indonesia?
Ya mereka muncul lagi, paling tidak sudah terdeteksi tahun 2014. Komunisme Gaya Baru (KGB) saat itu mulai mengibarkan bendera merah. KGB atau Neo-PKI itu masih mengusung ideologi komunis yang sudah tidak laku lagi dijual di dunia ini. Dan mereka terus berusaha untuk hidup dan diakui pemerintah.
Apakah yang mereka perjuangkan saat ini?
KGB dengan nyinyir mengulang-ulang bahwa mereka dizalimi, tidak pernah mengakui bahwa sebelumnya PKI meneror umat Islam, melakukan pembunuhan-pembunuhan yang keji. Itu tidak pernah diakui.
Padahal aksi senantiasa diikuti reaksi. Yang disebut selalu reaksi, yang dipersalahkan senantiasa reaksi. Pembohongan ini dilakukan terus-menerus: aksi tidak pernah disebut, apalagi diakui.
Kemudian, dalam jalur di luar logika normal ini, KGB menuntut bahwa sama sekali tidak cocok dengan akal waras.