Untuk Indonesia, kenapa dua pemberontakan terakhir berdarah-darah sedangkan dua pemberontakan awal tidak?
Perilaku biadab ini wabahnya ditularkan pertama oleh Musso di Madiun, yang pulang kampung sesudah dia bermukim 21 tahun di Moskow, melarikan diri setelah gagal memimpin pemberontakan PKI di Jawa Tengah dan Sumatera Barat pada tahun 1926.
Selama di Moskow Musso belajar dari praktik Partai Komunis Rusia dan negara-negara tetangganya yang sedang galak-galaknya membantai lawan ideologi mereka di sana. Musso belajar dari jejak Lenin, yang selama 5 tahun berkuasa (1917-1923) membantai 500.000 rakyat Rusia anti komunis. Jejak Stalin tukang jagal bangsanya sendiri itu menghabisi 6 juta petani di desa-desa Rusia pada tahun 1929.
Perilaku biadab keganasan ideologi ini dilatihkan kepada Musso, lalu dibawanya pulang dan dipraktikkannya di Madiun serta sekitarnya. Kemudian dipraktikkan lagi pada peristiwa Gestapu.
Karenanya, peristiwa semacam ini jangan sampai terulang dengan tumbuhnya KGB pada saat ini. Ini yang perlu diwaspadai.
Apa yang perlu diwaspadai dari KGB ini?
Jangan sampai rakyat tertipu lagi. Sebelum mereka berkuasa selalu mempropagandakan diri sebagai pembela kaum buruh dan tani.
Propaganda Partai Komunis di dunia yang menjagokan diri sebagai pembela kaum buruh dan tani ternyata palsu. Propaganda nyinyir itu pembohongan sebelum mereka berkuasa. Sesudah memegang kekuasaan, yang makmur adalah petinggi-pemuka partai yang ternyata juga korup. Rakyat tetap melarat.
Itulah kenapa duapuluh empat/duapuluh lima tahun lebih yang lalu 28 negara komunis roboh seperti rumah-rumahan kartu domino ditiup kipas angin, suara gemuruhnya terdengar ke mana-mana. Dunia terkejut. Ideologi yang melandasi negara-negara itu ternyata ideologi bobrok dan akhirnya bangkrut. Namun demikian tetap harus diwaspadai (eff).
——————–
Diterbitkan dalam Suara Muhammadiyah edisi 19, 1-15 Oktober 2016, hal 13-15