YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Pendiri Social Movement Institute (SMI), Eko Praseto menyatakan bahwa kondisi sebagian besar anak muda sekarang semakin pragmatis. Kehidupan mereka terjebak pada sikap individualisme dan tidak memiliki kecenderungan pada bidang kemanusiaan. Hal itu disimpulkan Eko dari hasil sebuah survei pada para mahasiswa di beberapa universitas negeri.
“Anak-anak muda tidak suka organisasi dan hal-hal kemanusiaan,” kata Eko dalam bedah buku “Kitab Pembebasan, Tafsir Progresif atas Kisah-kisah dalam al-Quran” di acara KAMASTU (Kajian Malam Sabtu) yang diselenggarakan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Daerah Istimewa Yogyakarta, di aula Gedung PWM DIY, Jumat (30/9).
Dari hasil survei, Eko memperoleh ciri dari kecenderungan mahasiswa sekarang. “Sikap pragmatisme sebagian besar pemuda sekarang yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi, yakni ingin cepat kaya, terkenal dan sukses dalam karir, berbanding terbalik dengan rendahnya partisipasi pemuda di bidang politik dan kemasyarakatan,” ujar konsultan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah itu.
Selain rendahnya ketertarikan untuk terjun di bidang politik dengan menjadi anggota partai politik maupun legislative sangatlah rendah, pemuda sekarang juga tidak mau terlibat dalam kegiatan dan atau lembaga sosial.
“Tidak hanya itu, sebagian besar pemuda ternyata juga tidak tertarik untuk aktif di bidang sosial, seperti menjadi anggota organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda dan lembaga swadaya masyarakat,” kata Eko.
Sebagai solusi atas sikap anak muda yang pragmatis, Eko menyatakan bahwa mereka harus disadarkan dengan kisah-kisah para Nabi terdahulu. Para Nabi terdahulu merupakan sosok-sosok aktivis yang mendobrak kemapanan dan melawan sistem monopolistic nan diktator (Ribas).