SURABAYA, Suara Muhammadiyah— Negara Indonesia dibanding negara-negara lain masih banyak tertinggal dalam berbagai bidang. Padahal, penduduk negara ini mayoritas dari kalangan umat Islam. Artinya, umat Islam di negeri ini masih tertinggal dibanding bangsa-bangsa lainnya. Salah satu solusi mengejar ketertinggalan tersebut adalah pendidikan. Dengan pendidikan, anak-anak disiapkan untuk menjadi generasi profesional di masa depan. Demikian antara lain yang disampaikan Prof Dr Din Syamsuddin dalam Tabligh Akbar dan Festival Anak di Masjid Al-Akbar Pagesangan, Surabaya, pada 1 Muharram lalu.
Tabligh Akbar Refleksi 1 Muharram yang mengangkat tema “Mendidik Anak dengan Cinta” ini dihadiri sekitar 15 ribu peserta dari daerah Jawa Timur. Sekitar 1000 anak TK Aisyiyah se Jawa Timur turut hadir memeriahkan kegiatan mendengar dongeng dan menggambar. Acara ini terselenggara berkat kerjasama sinergis antara beberapa majelis di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Rangkaian kegiatan Tabligh Akbar meliputi taushiyah keagamaan, parade drumband, konsultasi kesehatan, mendongeng bersama Kak Ria Enes dan Boneka Susan serta menggambar untuk anak di atas kain selebar 1000 meter yang kemudian diapresiasi oleh para orangtua.
Din Syamsuddin dalam taushiyahnya menyampaikan pentingnya pendidikan dalam rangka menyiapkan generasi profesional di masa depan yang bertujuan untuk mengejar ketertinggalan umat Islam dari bangsa-bangsa lain. Selain Din Syamsuddin, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur memberikan apresiasi kepada seluruh panitia dan segenap elemen yang terkait atas terselenggaranya Tabligh Akbar di Masjid Al-Akbar.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan program Gerakan Aisyiyah Cinta Anak. Dengan mendatangkan Kak Ria Enes bersama Boneka Susan, anak-anak mendengarkan dongeng yang sarat akan nilai-nilai pendidikan. Sekitar 1000 anak TK Aisyiyah sangat antusias dan gembira mendengarkan dongeng dari Kak Ria Enes. Selain mendengar dongeng, anak-anak juga dapat menuangkan ekspresi lewat kegiatan menggambar di atas kain selebar 1000 meter. Hasil karya anak-anak kemudian mendapat apresiasi dari orang tua masing-masing. Dengan begitu, para orang tua akan semakin dekat dengan situasi batin anak-anak mereka (Arf-Nelly Asnifati).