Kontribusi Muhammadiyah untuk Dunia, Mediasi Perdamaian Hingga Ratusan Beasiswa Bagi Mahasiswa Asing

Kontribusi Muhammadiyah untuk Dunia, Mediasi Perdamaian Hingga Ratusan Beasiswa Bagi Mahasiswa Asing

JAKARTA, Suara Muhammadiyah—Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015, Prof Din Syamsuddin mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak hanya berkonstribusi bagi Indonesia, namun juga bagi dunia. Sebagai salah satu organisasi social kemasyarakatan terbesar, Muhammadiyah banyak berperan aktif dalam menjembatani perdamaian di beberapa negara.

“Salah satu kontribusi kami adalah terlibat sebagai anggota International Counter Group (ICG) yang membahas dan merundingkan solusi perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Kita banyak terlibat rapat diskusi, hingga menghasilkan kesepakatan,”  ujar Din di kantor CDCC, Jakarta, Selasa (4/10).

Tidak hanya itu, Din juga mendorong perdamaian di Pattani, Thailand Selatan, pada 2007, melalui pertemuan dengan PM Thailand, Surayud Chulanot di Kantor Perdana Menteri Bangkok untuk membahas situasi global dan regional di Asia Tenggara.  “Saat Pattani di Thailand saya diterima oleh Raja Thailand. Saya katakan harus menggunakan soft power, jangan hard power, dan Muhammadiyah sebisa mungkin membantu,” kata Din.

Ketika itu, keduanya juga membahas permasalahan pendidikan di kalangan umat Islam di Thailand bagian selatan. Hasil pertemuan itu ditindaklanjuti dengan pengiriman guru Muhammadiyah ke Thailand, pertukaran pelajar/mahasiswa, hingga pemberian beasiswa.

“Sampai sekarang sudah ada sekitar 300 mahasiswa Thailand dari empat provinsi di perbatasan selatan, yang berkuliah di universitas Muhammadiyah. Mereka semua diberikan beasiswa. Bukan hanya mempelajari agama, tapi juga bidang lain seperti manajemen, pertanian, farmasi dan kedokteran,” ujar Din yang juga Chairman CDCC.

Muhammadiyah bersama dengan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), saat ini sedang mendukung perdamaian antara Kosovo dan Serbia. “Sekarang di sana sedang ada ketegangan. Pemerintah Indonesia belum ke sana, tapi saya sudah ke sana dan bertemu Presiden Kosovo dan kita tentu mendukung perdamaian di sana,” tutur Din.

Di belahan bumi lainnya, Muhammadiyah juga terlibat dalam resolusi konflik sektarian di Afrika Tengah antara Kristen dengan Islam. “Ini langkah nyata. Muhammadiyah dan CDCC juga bergabung. Semua dukungan dan kontribusi yang kami lakukan ini sesuai dengan amanat konstitusi yaitu untuk mewujudkan perdamaian abadi,” katanya.

“Kami punya wawasan global dan meyakini bahwa diperlukan kerja sama kolektif antar berbagai pemangku kepentingan untuk melawan ekstremisme, kekerasan dan mendukung perdamaian global,” ujar Din yang baru saja diundang untuk berpidato mewakili delegasi tokoh muslim dalam pertemuan pemimpin agama di Italia (Ribas).

Exit mobile version