Soal Dimas Kanjeng, Wakil Ketua MPR: Kalau Mau Banyak Duit ya Kerja, Buat Usaha

Soal Dimas Kanjeng, Wakil Ketua MPR: Kalau Mau Banyak Duit ya Kerja, Buat Usaha

JAKARTA. Suara Muhammadiyah—Fenomena Dimas Kanjeng menjadi keprihatinan banyak kalangan. Kepercayaan pada unsur klenik ternyata masih banyak terjadi di seluruh pelosok negeri. Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi hanyalah salah satunya.

Korbannya tidak hanya rakyat biasa. Namun juga para cendekia dan penguasa. Bekingan kuat dari para elit menjadikan Padepokan Dimas Kanjeng panjang usia. Wakil Ketua MPR Mahyudin turut menyoroti kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang kian meluas ke kasus pidana lainnya, terkait penipuan hingga pembunuhan.

Mahyudin menyatakan, tidak seharusnya orang-orang percaya pada Dimas Kanjeng hanya karena bisa menggandakan uang. Selain karena penggandaan uang merupakan hak pemerintah, cara-cara dan proses penggandaan uang Dimas Kanjeng juga penuh tipu muslihat.

“Enggak benar itu. Mana ada orang bisa gandakan uang. Kalau ada modus-modus gandakan uang sudah pasti itu unsur penipuan,” ujar Mahyudin. Keanehannya misalkan ketika dia meminta mahar.

Menurutnya, Dimas Kanjeng dan para sultannya memproduksi uang palsu untuk mengelabui masyarakat. Termasuk memproduksi barang-barang palsu yang jika diberikan pada seseorang dianggap memiliki keistimewaan, seperti pulpen laduni, yang diyakini mampu menjadikan pemiliknya bisa menguasai tujuh bahasa asing.

Politikus Golkar itu juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terkecoh dengan hal-hal mistik semacam itu. “Masyarakat juga kalau mau banyak duit ya kerja, buat usaha. Tidak ada kaya dengan instan. Bukan dengan percaya seperti itu. Enggak ada kayak begitu,” tegas Mahyudin (Ribas).

Exit mobile version